Sehari, Para Pekerja Harus Rakit 500 Ribu iPhone 5S

Tak tanggung-tanggung, dalam sehari dikabarkan 300.000 karyawan Foxconn diharuskan memproduksi sekitar 500.000 unit iPhone 5S.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 28 Nov 2013, 16:57 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2013, 16:57 WIB
foxconn-131128b.jpg

Tingginya angka penjualan iPhone 5S di seluruh dunia membuat Apple terus menggenjot angka produksi perangkatnya. Namun di balik genjotan produksi iPhone yang dilakukan, para pekerja harus bekerja keras.

Foxconn selaku perusahaan manufaktur utama yang memproduksi komponen produk Apple ternyata membebani para pekerjanya untuk memproduksi iPhone 5S dalam jumlah yang tidak sedikit. Hal ini terkait dengan permintaan Apple yang meminta perusahaan manufaktur asal China tersebut untuk intens meningkatkan jumlah produksi iPhone 5S.

Tak tanggung-tanggung, menurut yang dilansir laman Phone Arena, Kamis (28/11/2013), dalam sehari dikabarkan 300.000 karyawan Foxconn diharuskan memproduksi sekitar 500.000 unit iPhone 5S. 

Salah seorang eksekutif Foxconn kepada Wall Street Journal mengaku bahwa saat ini pekerja di pabrik Foxconn di Zhengzhou memang sedang digenjot untuk memproduksi sejumlah komponen utama seperti casing logam untuk iPhone 5S. Padahal proses produksi iPhone 5S memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan proses perakitan iPhone 5 dan 5C.

"Jumlah permintaan produksi 500 ribu unit per hari merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Foxconn. Meskipun mulai terlilhat tanda peningkatan permintaan penjualan, sayangnya kapasitas produksi di Zhengzhou nampaknya tidak akan mengalami ditambah sejak dua tahun terakhir," ucap eksekutif  tersebut.

Berbanding terbalik dengan iPhone 5S yang harus mengerahkan pekerja dalam jumlah besar, pihak eksekutif yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan bahwa perusahaan hanya mempekerjakan 500 pekerja per lini produksi untuk merakit iPhone 5 dan 5C.

Jika dibandingkan manufaktur lain seperti Pegatron dan Wistron, Foxconn berkontribusi sekitar 40% dari total produksi perangkat besutan Apple. (vin/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya