Liputan6.com, Jakarta - Sehari pasca-penertiban petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub), pedagang kaki lima kembali menjamur di badan jalan di Pasar Tanah Abang. Apa sebabnya?
Hari Kamis merupakan hari pasar alias hari berbelanja besar di Tanah Abang. Walhasil, baik calon pembeli maupun pedagang membludak.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (4/6/2015), kondisi itu pun tidak disia-siakan pedagang. Hasil akhirnya, badan jalan dan trotoar jadi tempat transaksi jual dan beli.
Advertisement
Dampak selanjutnya tentu bisa ditebak. Kemacetan lalu lintas yang luar biasa.
Alasan klise para pedagang adalah, di dalam Pasar Tanah Abang sudah tidak mampu menampung barang dagangan mereka. Sementara pembeli bisa mendapatkan barang jauh lebih murah hingga Rp 10 ribu.
Personel Satpol PP memang selalu ada di Pasar Tanah Abang. Tapi hari ini mereka tidak bisa berbuat banyak.
Hanya sesekali menertibkan PKL agar tidak terlalu menyita badan jalan. Supaya, jalan di depan Stasiun Tanah Abang menuju Jati Bunder tidak macet.
Rabu 3 Juni sore kemarin, razia parkir liar dan penertiban pedagang kaki lima di lajur jalan Pasar Tanah Abang nyaris ricuh. Juru parkir liar mencoba menghalangi personel Dishub untuk mengangkut sepeda motor yang parkir di bahu jalan.
Tidak hanya diangkut, sejumlah motor dan mobil yang parkir liar juga dicabut pentil bannya hingga kempis. Pedagang kaki lima yang berdagang di trotoar juga ditertibkan. (Nda/Mvi)