Krisis Air, Warga Ngawi Gunakan Air Kotor dan Berbau

Sudah 5 bulan warga Desa Jeblogan kesulitan air bersih, namun bantuan air bersih dari pemerintah kabupaten tak juga datang.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2015, 13:15 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2015, 13:15 WIB
Krisis Air, Warga Ngawi Gunakan Air Kotor dan Berbau
Sudah 5 bulan warga Desa Jeblogan kesulitan air bersih, namun bantuan air bersih dari pemerintah kabupaten tak juga datang.

Liputan6.com, Ngawi - Akibat krisis air, gubuk di persawahan Desa Jeblogan, Ngawi, Jawa Timur, belakangan ramai didatangi warga. Di sinilah warga bisa mengambil air yang dipompa dengan mesin diesel. Sebenarnya air di sini agak kotor dan berbau, tapi warga tak punya pilihan karena sumur-sumur mereka sudah kering.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (7/9/32015), sudah 5 bulan warga Desa Jeblogan sulit mendapatkan air bersih. Namun bantuan air bersih dari pemerintah kabupaten tak juga datang.

Sumur-sumur di Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Magelang, juga sudah kering. Untuk membantu warga desa ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengirimkan air bersih. Khawatir tidak kebagian, warga langsung mengantre dan mengisi ember dan jeriken yang mereka bawa.

Tak hanya warga desa, warga kota pun kini kerepotan mendapatkan air bersih. Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, warga mengeluhkan aliran air dari PDAM kini tersendat. Menurut PDAM, penurunan aliran air itu karena produksi air turun dari 280 liter per detik menjadi hanya 250 liter per
detik.

Untuk menaikkan debit air, PDAM Sleman menggunakan sumur dalam, dengan konsekuensi biaya operasional membengkak, karena harus menggunakan tambahan listrik yang sangat besar. (Dan/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya