Liputan6.com, Kepulauan Riau - Berjalan kaki, bersepeda motor, atau bermobil dilakukan warga Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, demi mendapatkan air di mana pun air itu berada. Di lubang-lubang parit sekali pun diambil, seperti di dekat kompleks Perumahan Tiban Global.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (6/9/2015), sejak pagi warga terus berdatangan untuk mengambil air di parit yang sebenarnya tak begitu bersih. Tapi mereka tak punya pilihan akibat kemarau panjang.
Pasokan air dari perusahaan air, Ardya Tirta Batam (ATB) kini sering tersendat, karena sumber airnya turun akibat kemarau panjang.
Advertisement
Begitu pun warga Desa Cimanggu, Pangandaran, Jawa Barat. Mereka harus mencari air bersih di sungai yang mulai mengering, yang berjarak 10 kilometer dari rumah mereka. Tak hanya untuk mencuci, tapi juga untuk konsumsi.
Di Pangandaran setidaknya 80 desa di 9 kecamatan kini kesulitan air bersih. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah melayangkan surat permohonan bantuan ke provinsi, namun bantuan air bersih belum kunjung datang. (Dan/Sun)
Â