Liputan6.com, Garut - Di salah satu pusat kerajinan batu di Garut, Jawa Barat, sejumlah orang berusaha keras mengangkat lagi pamor batu yang sempat bersinar terang beberapa bulan lalu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (7/10/2015), para perajin batu garut mengikuti loma gosok poles berbagai jenis batu garut yang terkenal itu. Dengan membawa peralatan kerja masing-masing, para pengrajin terlihat antusias mempersiapkan diri.
Baca Juga
Saat aba-aba disuarakan, mereka dengan tekun mengerjakan bongkahan batu untuk dibentuk menjadi liontin dan batu akik. Setiap peserta memang diharuskan membuat 1 batu akik dan cincin siap pakai.
Advertisement
Pengerjaan dimulai dengan pemotongan, pembentukan, penghalusan batu, hingga memberikan pengikat atau lingkaran yang tepat pada batu sudah jadi. Pada tahap pengikatan, peserta tidak boleh menjatuhkan batu atau cincin pengikat. Jika itu terjadi maka nilainya akan dikurangi oleh juri yang berjumlah 5 orang. Selain itu, peserta juga berpacu dengan waktu karena panitia hanya menyediakan waktu 60 menit.
"Waktunya sebentar, ya memang kurang memadai, ya jadinya gitu, ya grogi gitu. Jenis batu yang dipoles darton. Dibikin liontin sama cincin," ucap salah seorang perajin batu akik.
Untuk pemenang, panitia telah menyiapkan hadiah menarik berupa uang jutaan rupiah, tropi, dan piagam penghargaan.
"Kriteria penilaian yang pertama ketelitian, jangan sampai ketika menggosok batu, batunya terjatuh. Yang kedua cara pembodian. Yang ketiga cara pengamplasan, penghalusan, dan mungkin pengkristalan. Dan yang keempat ada tambahan lagi tantangannya itu memasukkan ke dalam ikatan," ucap salah seorang panitia penyelenggara.
Acara ini digelar di tengah-tengah meredupnya pamor perhiasan batu garut. Padahal beberapa bulan lalu perhiasan asal Kota Dodol ini sempat mencuri perhatian dunia saat dijadikan cendera mata di ajang Konferensi Asia Afrika.
Panitia berharap acara semacam ini bisa menaikkan lagi pamor batu garut sekaligus meningkatkan kulaitas dan kemampuan pengrajin. (Vra/Mut)