Liputan6.com, Surabaya - Salah satu cara untuk mengalihfungsikan eks lokalisasi Dolly adalah menyulapnya menjadi tempat pameran batu akik. Sebanyak 100 stan penjual batu akik dari beberapa pedagang se-Indonesia, seperti Bali dan Bandung memadati sepanjang gang tersebut selama 3 hari ke depan.
Harga batu yang dijual pun bervariasi, mulai dari tingkat puluhan ribu rupiah sampai belasan juta.
"Harapannya dengan digelar pameran batu akik ini, bisa menjadi pemanfaatan alih fungsi eks lokalisasi Dolly," kata Kepala Kecamatan Sawahan, Surabaya, Yunus kepada wartawan, Jumat 25 September 2015 malam.
Advertisement
Menurut dia, jika pameran sudah selesai, Pemerintah Kota Surabaya melalui Kecamatan Sawahaan tetap mempertahankan 2 bangunan bekas wisma untuk menjadi sentra akik.
"Dengan adanya bangunan bekas wisma nanti, Dolly bisa menjadi sentra batu akik layaknya pusat penjualan batu akik di Pasar Kayoon, Surabaya. Sehingga perekonomian bisa berangsur-angsur normal seperti sebelumnya," tegas Yunus.
Salah satu penjual batu akik asal Bali, Nyoman mengaku cukup antusias mengikuti pameran akik di Dolly.
"Ya heran saja, dulu lokalisasi ternama, sekarang jadi tempat batu," ujar Nyoman.
Dia juga mengaku dagangan pada hari pertamanya di Gang Dolly masih banyak yang belum laku. "Saya berharap, pada hari kedua besok, dagangan saya bisa laris terjual," pungkas Nyoman.
Selain menggelar pameran batu akik di eks lokalisasi Dolly, ada juga pelukis tunggal, yang selama 72 jam tanpa henti melukis di kain kanvas. Karya itu bertemakan "Karisma Surabaya". (Tnt/Bob)