Mengubah Permukaan Batu menjadi Suara

Ternyata, asahan bebatuan bukan hanya untuk urusan mata. Di tangan seniman yang kreatif, asahan bebatuan dapat menjadi musik abstrak.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 02 Okt 2015, 21:02 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 21:02 WIB
Suara Misterius dari Bebatuan
Gambar dari Hackaday.

Liputan6.com, Moskow - Sejumlah orang menikmati batu-batuan dan mineral lainnya sebagai hiburan semata-- dengan asahan yang tepat, bebatuan dapat memperlihatkan seni alamiah yang cantik. 

Namun seorang seniman berniat untuk mendengarkan suara dari bebatuan itu. Secara konsep proyek ini cukup sederhana, mirip dengan alat pemutar piringan hitam musik di masa lalu, pola tak beraturan dicetak pada permukaan piringan dan diterjemahkan menjadi informasi, dalam hal ini lagu. Namun untuk membacanya artis ini akan menggunakan sinar laser yang digunakan dalam pemutar CD dan DVD untuk diterjemahkan pola yang tak beraturan itu batu menjadi suara. 

Dikutip dari Hackaday, Dimitry Morozov melangkah lebih jauh lagi-- dengan menggunakan piringan Pyrite, yaitu mineral bebatuan yang dibentuk dari oksida besi. Cakram pyrite memiliki pola khas seperti sinar matahari yang memancar dari pusat ke tepian-- dan hanya ditemukan di daerah Sparta negara bagian Illinois.

Dimitry menerima sejumlah piringan pyrite dari seorang kolektor di Boulder, Colorado, yang memintanya untuk membuat suatu proyek menarik. Seniman yang gemar melakukan in art installations dan instrumen unik kemudian menggabungkan hobinya ini dengan alat musik bernama Ra, yakni sebuah alat mirip dengan pemutar piringan hitam namun menggunakan laser.

Konsepnya jelas, seperti yang disebut di atas-- piringan  diputar di bawah sinar laser yang digunakan untuk ‘membaca’ pola tak beraturan di permukaannya lalu menerjemahkannya menjadi suara.

Konsepnya jelas, seperti disebut di atas. Sebuah cakram pyrite diputar dan dibaca oleh sinar laser untuk ‘membaca’ pola yang tidak beraturan pada permukaannya dan mengubahnya menjadi suara.

Tak semudah yang terlihat. Dari sejumlah penelusuran, Dimitry Morozov menggunakan elektronika pengendali Arduino Nano dan sebuah pembaca laser buatan sendiri yang dipasang pada lengan putar untuk membaca cakram pirit saat diputar.

Data yang didapatkan dari pembacaan oleh laser itu dikirimkan ke sistem Raspberry Pi untuk kemudian dipadukan dengan aneka ragam modulasi dan kendali efek suara. Dengan demikian, muncullah suara yang diperdengarkan melalui speaker tunggal. Simak hasilnya dalam video ini. (Alx/Rcy)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya