Liputan6.com, Jakarta - Ketidakpastian politik soal koalisi partai dan calon wakil presiden untuk Joko Widodo telah memberikan sentimen negatif ke bursa saham. Hal ini dilihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu naik tipis 0,01% selama sepekan.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pun sempat melemah ke level Rp 11.608 pada pekan lalu. Pelaku pasar cenderung wait and see melihat perkembangan situasi politik dalam beberapa bulan mendatang.
Apabila sentimen politik tidak seperti yang diharapkan pelaku pasar maka akan berdampak terhadap indeks saham. Nilai tukar rupiah pun akan cenderung melemah karena aksi jual oleh investor asing.
Lantas melihat kondisi itu, apakah investor asing masih akan membenamkan dananya di pasar modal? Bagaimana prediksi rupiah hingga akhir tahun? Berikut wawancara Liputan6.com dengan Analis PT First Asia Capita, David Sutyanto:
Market Watch: Sentimen Politik Bayangi IHSG dan Rupiah
Pelaku pasar masih menanti perkembangan situasi politik untuk mengambil posisi di bursa saham.
diperbarui 30 Apr 2014, 09:00 WIBDiterbitkan 30 Apr 2014, 09:00 WIB
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sido Muncul Gelar Seminar Kesehatan dan Resmikan Gerai Sehat ke-7 di RS UKRIDA Jakarta
Mesir Desak Solusi Dua Negara untuk Hentikan Konflik Palestina-Israel
Gus Yahya: Musyawarah Luar Biasa NU Itu Mimpi di Siang Bolong
Hasil LaLiga: Krisis Berlanjut, Barcelona Dipermalukan Las Palmas
Penghormatan Terakhir Eks Drummer My Chemical Romance Bob Bryar Sebelum Meninggal Dunia
Pesan CEO Nvidia Jensen Huang: Kelola Waktu dengan Bijak
Karangan Bunga Ucapan Selamat Mengular di Rumah Cagub Lampung Rahmat Mirzani Djausal
6 Potret Prabowo Ketemu Melly Goeslaw dan Tim Film Women from Rote Island, Menuju Piala Oscar 2025
Serieal Effendy Petik Kemenangan TKO di Byon Combat Showbiz 4: Indonesia vs Malaysia, Wakil Tuan Rumah Tersenyum
Lewat Literasi, BRI Life Ikut Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024
Pelayanan Publik Bisa Berjalan Maksimal, Ini Syaratnya
Peserta Borobudur Marathon 2024 Tembus 10.500 Orang dari 29 Negara