Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah masih belum bisa memastikan siapa yang menjadi pemenang tender peralatan SEA Games 2015. Dikarenakan, ada beberapa perubahan mekanisme dibandingkan tender sebelumnya.
Hal itu dilakukan untuk menghindari kegagalan yang terjadi seperti di Asian Games 2014 lalu. Pihak pemenang tender tak bisa menyediakan permintaan peralatan yang diminta sehingga beberapa cabang olahraga yang telah menalangi dengan membeli peralatan olahraga sehingga alami kerugian.
"Saya belum melihat perkembangannya karena kemarin ada gangguan internet selama dua hari. Target kita akhir Januari sudah bisa ditetapkan siapa pemenangnya. Kita tidak ingin ada kegagalan seperti tahun lalu, di mana pemenang tender lari dari tanggung jawab," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto, di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Advertisement
Kalau dulu hanya ada satu perusahaan pemenang tender, kali ini pemerintah berniat memecah jadi beberapa perusahaan yang memegang kendali dalam penyediaan peralatannya.
"Sekarang kami bagi menjadi enam paket. Misalnya ada paket untuk perlengkapan umum, perlengkapan pertandingan, perlengkapan latihan per cabang," ujarnya.
"Mereka punya waktu paling lama dua bulan. Barang-barang harus sudah ada, dan Februari sudah bisa didistribusikan," imbuhnya.
Dijelaskannya, total biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggara tender ini sekitar Rp 30 miliar lebih. Namun nilai itu belum termasuk peralatan bola voli karena masih menunggu selesainya Proliga.
Baca juga :
Milan Belum Berencana Ganti Pelatih
City Berpeluang Dapatkan Pemain Incaran MU dan Madri
Mantan Pemain MU Kembali Merumput di Liga Inggris?