Liputan6.com, Jakarta - Saat terpilih menjadi Ketua Umum PSSI di Bandung, November 2016, Edy Rahmayadi menargetkan timnas Indonesia menembus semifinal Asian Games 2018 karena bertindak sebagai tuan rumah.
PSSI menargetkan itu untuk memperbaiki pencapaian Indonesia di Asian Games sebelumnya. Pada kompetisi sebelumnya di Incheon, timnas Indonesia kalah di babak 16 besar Asian Games. Saat itu Indonesia tumbang 1-4 dari Korea Utara.
Advertisement
Baca Juga
Seiring berjalannya waktu, target itu berubah. Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, mengatakan, menembus empat besar dengan kondisi sepak bola Indonesia yang baru lepas sanksi FIFA sulit terwujud.
"Kemenpora sudah tanya target realistis PSSI. Pemerintah (dalam hal ini Kemenpora) menargetkan empat besar, dua pekan lalu, kami dipanggil untuk membahas hal-hal penting," katanya di Makostrad, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
"Melihat komposisi dan kita baru bangkit 2016 (terlepas dari sanksi FIFA), PSSI hanya menargetkan minimal top 10. Sepuluh besar itu artinya bisa di posisi empat, lima, hingga 10," ujar Tisha.
Tisha melanjutkan, salah satu yang paling menjadi sorotan mengenai target di Asian Games adalah sinkronisasi jadwal klub dengan timnas Indonesia. Tanpa adanya bentrokan jadwal latihan dengan pihak klub, persiapan bisa berjalan bagus.
"PSSI mengadakan pertemuan dadakan ini untuk membahas Asian Games, persiapan utamanya performa, agenda timnas direncanakan dengan baik. Kami harus sinkronisasi jadwal klub dengan timnas," ujar Tisha.
Indonesia di Asian Games
Capaian terbaik timnas di Asian Games adalah merebut perunggu. Indonesia mencapainya pada edisi 1958 di Jepang.
Uniknya, ketika menjadi tuan rumah pada 1962, Indonesia justru mencatat prestasi terburuk dengan terhenti sejak babak grup. Pada partisipasi lain (1951, 1954, 1966, 1970, 1986), timnas sukses masuk putaran selanjutnya.
Advertisement