Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan pertemuannya dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sekaligus politikus PDIP Puan Maharani pada Rabu pagi tadi tidak membahas isu politik. Pertemuan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, itu dikatakan membicarakan mengenai Asian Games.
"Tidak semua pertemuan saya itu tentang politik, jadi ada juga yang tentang kerja. Bu Puan mengingatkan satu tadi, gimana demam Asian Games di DKI, gimana promosi Asian Games di DKI," ujar Sandiaga di Gedung World Trade Center I, Jakarta Pusat, Rabu (9/5/2018).
Dengan demikian, politikus Gerindra itu pun meminta pertemuan tadi tidak diartikan sebagai pembicaraan antara Partai Gerindra dan PDIP, sehingga seakan dapat terjadi rekonsiliasi antara kedua partai di Pemilu 2019. Menurutnya, pembicaraan hari ini murni untuk membahas pekerjaan, khususnya Asian Games.
Advertisement
"Jangan diartikan apakah comeback-nya MegaPro atau kemungkinan kita rekonsiliasi terus bisa bergabung bersama di 2019. Karena ini 10 tahun yang lalu, kami pernah bersama-sama. Jangan diartikan seperti itu, kita murni," ucap Sandiaga.
Bahkan menurutnya, pertemuan tadi juga membicarakan hal-hal cair yang tak ada sangkut pautnya dengan politik karena kedua anak mereka bersahabat.
"Jadi saya sampaikan liburan mau ke mana, kalau saya kan enggak bisa ke mana-mana. Mungkin Lebaran mau ke mana, gitu lho. Jadi enggak ada pembicaraan politik sekali lagi," Sandiaga menjelaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Merasakan Asian Games
Pembicaraan mengenai Asian Games sendiri terkait rencana diadakannya sejumlah kegiatan, seperti Full Moon Run serta kegiatan lari antar-rukun warga (RW).
Dengan begitu, lanjut Sandiaga, nantinya masyarakat tidak hanya datang dan melihat baliho, tetapi juga merasakan itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Asian Games.
"Kita akan ada namanya Full Moon Run di mana kita akan bawa obor replika dari obor Asian Games. Kita ada lari antar-RW, kita ada sepeda antarkelurahan. Ini yang kita sebut sebagai experience based. Ini lebih dirasakan," tutur Sandiaga.
Advertisement