INASGOC: Jangan Sampai Listrik Mati Saat Asian Games

INASGOC mengingatkan PLN untuk menjaga pasokan listrik saat pertandingan Asian Games 2018.

oleh Bawono Yadika diperbarui 13 Mei 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2018, 19:00 WIB
Ketua Inasgoc Erick Thohir
Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee atau INASGOC, Erick Thohir (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) akan mempersiapkan seluruh infrastruktur pendukung dengan baik menjelang perhelatan Asian Games 2018. Bukan hanya venue, tapi juga menyangkut wifi, listrik, dan lainnya. 

Ketua INASGOC Erick Thohir mengungkapkan perangkat lunak atau software pada Asian Games juga menjadi hal penting, selain venue.

"Kalau masalah venue kan pasti jadi. Nah software ini yang perlu dipikirkan," tuturnya di Forum Merdeka Barat, Jakarta (13/5/2018).

Erick lebih jauh menjelaskan yang dimaksud software di sini adalah masalah listrik, wifi, serta sarana dan prasarana yakni alat-alat pertandingan yang dapat berjalan dengan baik selama Asian Games berlangsung. 

"Di venue ini nanti kan pasti banyak software-nya. Jadi bagaimana listrik, wifi ini bisa jalan. Pertandingan olahraga akan live, China saja 12 jam. Jadi satu hari bakal ada 19 game yang berjalan, enggak mungkin kan listrik mati di tengah-tengah?," ujarnya.

"Bagaimana wifi dan listrik ini nantinya bisa di support dari Pertamina dan PLN jadi satu kesatuan dari panitia. Jangan sampai drop listrik ini, karena target 5 miliar penonton ini kalau bisa kita jaga media value-nya, software-nya harus bagus," tambah Erick.

 

Stadion Gelora Bung Karno
Kondisi Stadion Gelora Bung Karno pasca renovasi, Jakarta, Jumat (12/1). Stadion GBK akan diresmikan penggunaannya sekaligus menggelar pertandingan persahabatan antara Indonesia vs Islandia, Minggu (14/1). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Oleh karena itu, Erick menjelaskan kebutuhan akan software yang memadai pada hari acara akan mendukung kesuksesan Asian Games 2018.

"Ya kan untuk venue pak Wagub (Sandiaga Uno) confident selesai, Kementerian PUPR confident selesai, yang dari Palembang juga confident selesai. Venue yang penting selesai, dan sekarang adalah software venue yang penting," tuturnya.

Sementara itu, situasi pasca ledakan bom gereja di Surabaya, Erick mengungkapkan, kondisi tersebut tidak mengganggu kepercayaan sponsor yang ada.

"Sponsor enggak terganggu. Sponsor kan impact. Jadi impact yang sudah kita berikan pada sponsor memang mereka senang sekali. 60 persen ini yang parade sponsor. Sponsor puas dengan kinerja. Dia ingin jadi bagian dari Indonesia. Ini bagian dari CSR juga. Ini semua menunjukan kita inginkan kesuksesan untuk Asian Games 2018," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya