Liputan6.com, Jakarta - Api abadi Asian Games 2018 dipertemukan dengan fenomena langka blue fire atau api biru, Minggu (22/7/2018) dini hari WIB. Api Asian Games ini pun diusung hingga ke puncak Gunung Ijen, di Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (23/7/2018), medan yang sulit dan dinginnya udara malam yang menusuk tulang tak menyurutkan semangat Tim Obor Asian Games 2018 untuk bisa menuju ke lokasi kawah seluas lebih dari 5.000 hektare ini. Tim pun baru tiba di atas puncak Gunung Ijen pada pukul 02.00 pagi.
Advertisement
Baca Juga
Pembawa obor kali ini adalah mantan petinju nasional Pino Bahari, yang meraih medali emas kelas menengah Asian Games 1990 di Beijing, China.
"Saya diberi kepercayaan untuk membawa obor Asian Games ini. Rute ini memang sangat berat sekali," kata mantan petinju nasional Pino Bahari.
Kemeriahan perjalanan obor Asian Games 2018 terus berlanjut. Minggu siang, ratusan masyarakat dan anak-anak rela menunggu berjam-jam untuk bisa melihat langsung api obor yang dibawa para atlet secara estafet menuju Stadion Diponegoro.
Atraksi Seni
Sepanjang perjalanan, beragam atraksi seni mulai dari tari gandrung barong hingga hadrah menyambut kedatangan api obor.
"Tentu senang, karena Asian Games ini baru dua kali di Indonesia," ucap warga bernama Hujaini.
"Bangga bisa mengharumkan nama Banyuwangi," ujar pembawa obor Asian Games Ahmad Zulkarnaen.
Tiba di pendopo Sabha Swagata Blambangan, api obor akan disimpan satu malam untuk selanjutnya dibawa menuju Pulau Bali. (Muhammad Gustirha Yunas)
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement