Jakarta, - Ganda campuran Hong Kong, Tang Chun-Man/Tse Ying-Suet, menjalani latihan dengan cara spesial sebagai persiapan menghadapi Asian Games 2018. Mereka berlatih sambil mendengarkan lagu yang disetel keras menggunakan loudspeaker.
Metode latihan itu mereka terapkan untuk mengantisipasi atmosfer Istora Senayan yang selalu riuh karena suara dukungan suporter.
Istora Senayan yang berkapasitas 7.000 tempat duduk merupakan neraka bagi pebulutangkis yang datang sebagai tamu, terutama ketika menghadapi pebulutangkis tuan rumah. South China Morning Post menuliskan suporter Indonesia yang terkenal dengan patriotisme kerap membuat Istora Senayan sangat bising karena suara dukungan mereka.
Advertisement
Baca Juga
- 3 Strategi Indonesia Genjot Ekonomi Lewat Asian Games 2018
- Api Asian Games 2018 Tiba di Makassar dengan Kapal Dewaruci
- Abdul Rojak: Asian Games 2018 Jadi Momentum Terbaik buat Indonesia Berprestasi
"Mereka berlatih dengan lantunan musik selama lebih dari satu pekan, bukan untuk menambah hiburan di area latihan, tapi untuk mencoba beradaptasi dengan suasana yang akan mereka hadapi di Asian Games 2018," ujar sang pelatih, Tim He Yiming seperti dilansir South China Morning Post.
"Banyak pemain kesulitan untuk berkonsentrasi ketika mereka bermain di Jakarta. Ini sudah berulang kali terjadi termasuk ketika Indonesia Masters pada Januari dan Indonesia Open pada bulan lalu."
"Kami menyalakan musik ketika mereka berlatih, mencoba untuk mengganggu mereka sebisa mungkin dan semoga ini bisa membantu meningkatkan persiapan mereka ketika bermain di Asian Games," lanjutnya.
Metode tersebut disebut Tse Ying-suet sebagai solusi untuk menghadapi suasana di Istora Senayan. Pebulutangkis putri Hong Kong itu merasakan suporter telah memengaruhi permainannya ketika bermain di Indonesia Open.
"Saya bahkan tak bisa mendengar ketika pasangan saya memukul shuttlecock karena suara bising di dalam venue yang disebabkan teriakan para suporter. Ini sungguh mengganggu karena ini satu-satunya venue di mana saya bermain dengan suasana seperti itu. Namun, inilah realita untuk Asian Games 2018, Anda harus beradaptasi dan mencoba untuk tidak terpengaruh," ujar Tse.