Liputan6.com, Jakarta Lifter putri Indonesia, Sri Wahyuni, masih menyimpan rasa penasaran setelah hanya mampu meraih medali perak di cabang olahraga (cabor) angkat besi putri kelas 48 kilogram di Asian Games 2018. Dengan usianya yang masih menginjak 24 tahun, Sri masih bisa bertanding di Asian Games Tiongkok pada empat tahun berikutnya.
Di sesi awal pada angkatan Snatch, Sri Wahyuni sempat memimpin dengan raihan 88 kg. Namun, kekuatan Sri melemah di angkatan Clean & Jerk. Ia hanya mampu mengangkat 112 kg.
Advertisement
Baca Juga
Kejutan datang dari Ri Song Gum dari Korea Utara. Lifter asal Korea Utara (Korut) itu memang hanya mampu mengangkat 87 kg pada angkatan Snatch.
Tapi, Sri Wahyuni berhasil mengangkat beban 117 kg pada angkatan Clean & Jerk. Jika ditotal, Song Gum mencatatkan 199 kg pada dua angkatan.
Â
<p><em><strong>* Update Terkini <a href="/tag/asian-games-2018">Asian Games 2018</a> Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia <a href="/asian-games">di Sini</a>.</strong></em></p>
Kecewa
Ketika ditemui pewarta pada sesi tanya jawab setelah bertanding, lifter berusia 20 tahun itu, memperlihatkan kekecewaan yang mendalam. Kedua bola matanya sembab. Air mata Sri ternyata habis membasahi pipinya.
"Saya masih penasaran (gagal mendulang medali emas)," ujar Sri di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Utara, Senin (20/8/2018).
Advertisement
Hanya Perak
Dua kali berkiprah di Asian Games, Sri memang menjadi spesialis peraih medali perak. Pada pengalaman pertamanya di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, Sri berstatus nomor dua.
Ekspektasi pendukung yang begitu besar bukan jadi pemicu Sri gagal meraih medali emas. Ia hanya mengakui kalau sudah berupaya semaksimal mungkin.
"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin," kata Sri.