3 Atlet Muda Indonesia yang Bersinar di Panggung Asian Games 2018

Berikut ini adalah tiga atlet muda Indonesia yang mengukir prestasi di Asian Games 2018.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 02 Sep 2018, 14:44 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2018, 14:44 WIB
Bintang Muda
Bintang muda berprestasi Asian Games 2018. (Bola.com/Dody Iryawan)

Jakarta - Indonesia mencetak kesuksesan dari segi prestasi di Asian Games 2018. Kontingen Tanah Air melampaui target yang ditetapkan pemerintah karena mendulang total 31 medali emas hingga Sabtu (1/9/2018) atau H-1 penutupan.

Pencak silat menjadi pendulang emas terbanyak bagi Indonesia. Dari 16 nomor yang dipertandingkan, 14 di antaranya dijuarai para atlet Tanah Air.

Berkat perolehan 31 medali emas, Indonesia menempati peringkat keempat klasemen sementara. Kontingen Tanah Air mengungguli Uzbekistan yang menghuni posisi kelima dengan selisih 10 emas.

Prestasi tersebut jauh lebih baik ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Pada masa itu, Indonesia hanya 11 kali menjadi juara.

Kesuksesan Indonesia tentunya tidak lepas dari peran para atlet-atlet muda. Usia belia bukan menjadi halangan bagi mereka untuk mengukir prestasi.

Setidaknya ada tiga atlet muda Indonesia yang mencuri perhatian karena berprestasi di Asian Games 2018. Siapa sajakah mereka? Berikut ini adalah ulasannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jonatan Christie

Jonatan Christie Raih Emas Asian Games
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie merayakan kemenangan atas pemain Chinese Taipei Chou Tienchen di final bulutangkis perseorangan Asian Games 2018, Istora GBK, Jakarta, Selasa (28/8). Jonatan Christie unggul 2-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tunggal putra sebenarnya bukan sektor yang ditargetkan mendulang emas Asian Games 2018. Namun, Jonatan Christie membuktikan nomor ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Awalnya Jonatan tidak ditargetkan mendulang emas Asian Games 2018. Performa inkonsisten sosok 20 tahun menjadi alasan utamanya. Namun, dia perlahan membungkam keraguan publik.

Jonatan mengalahkan Chou Tien-chen, yakni lawan yang menyingkirkan Anthony Sinisuka Ginting di semifinal. Situasi itu mengakhiri paceklik emas Asian Games di sektor tunggal putra, setelah kali terakhir Taufik Hidayat meraihnya pada 2006.

 


Rifki Ardiansyah Arrosyiid

Karate : Rifki Ardiansyah Arrosyiid
Karateka Indonesia, Rifki Ardiansyah Arrosyiid, melakukan selebrasi usai beraksi pada Asian Games di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (26/8/2018). Rifki berhasil medapat medali emas di nomor kumite 60 kilogram. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Atlet karate putra Indonesia, Rifki Ardiansyah Arrosyiid, meraih emas nomor kumite 60 kilogram Asian Games 2018, di JCC, Jakarta Senayan, Jakarta, Minggu (26/8/2018).

Prestasi itu diraih Rifki setelah mengalahkan wakil Iran yang merupakan peraih tiga gelar juara dunia, yakni Amir Mahdi Zadeh, dengan skor tipis 9-7.

Rifki tidak hanya mengharumkan nama bangsa. Dia juga berhasil mengangkat derajat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), mengingat dirinya adalah anggota lembaga itu saat ini.

Selain berprofesi sebagai atlet, Rifki merupakan bagian dari Kodam V/Brawijaya di TNI AD. Sosok 20 tahun itu mengemban jabatan Sersan Dua di kesatuannya.

 


Bunga Nyimas Cinta

Senyum Semringah Atlet Muda Bunga Nyimas Sabet Medali di Asian Games
Skateboarder putri Indonesia Aliqqa Novvery (kiri) dan Bunga Nyimas mengibarkan bendera merah putih usai mengikuti final skateboard kelas taman putri Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (29/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/M N Kanwa/thv/18)

Bunga Nyimas Cinta berhasil mengharumkan nama bangsa ketika baru menginjak usia 12 tahun dari cabor skateboard. Dia berhasil merebut perunggu pada nomor nomor street putri, di Jakabaring Sport City, Palembang, Rabu (29/8/2018).

Nyimas menunjukan potensinya sebagai skateboarder berbakat dan bermental juara di nomor street. Dia mampu melakukan trik yang sulit untuk dilakukan atlet belia, yakni fs kickflip over the ramp dan stalefish.

Nyimas akhirnya mendapat medali perunggu dengan perolehan 19,8 poin. Dia kalah dari Margielyn Didal dari Filipina yang mendulang emas karena menorehkan 30,4 poin, serta dari Kaya Isa (Jepang) dengan 25 poin.

Sumber: Bola.com

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya