Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pagelaran Asian Para Games 2018 sebagai ajang pemenuhan hak-hak para penyandang disabilitas. Dalam ajang itu, penyandang disabilitas memiliki kesempatan sama di segala bidang kehidupan, termasuk olahraga.
“Penyandang disabilitas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari anggota masyarakat lainnya. Mereka hidup tumbuh dan berkembang, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga Negara Indonesia,” kata Mensos pada sambutan tertulis dalam acara Sosialisasi Indonesian Asian Para Games Tahun 2018, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Mensos menekankan terjadinya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dari amal kepada pemenuhan hak. Melalui penyelenggaraan kesejahteraan sosial diharapkan setiap penyandang disabilitas dapat turut serta berperan aktif sesuai kemampuannya.
“Untuk itu, perlu ada berbagai upaya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas,” katanya.
Adapun dalam sambutan tertulisnya, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menyatakan, Indonesia Asian Para Games 2018 adalah ajang olahraga khusus atlet dengan disabilitas pertama tingkat Asia yang diselenggarakan di Indonesia.
“Kota Jakarta dipilih sebagai tuan rumah, untuk meneruskan warisan kejayaan dan kesuksesan penyelenggaraan Asian Games pertama di Indonesia pada 1962,” kata Edi.
Pembekalan Sukarelawan dan Awak Media
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras menyatakan kementerian juga menggelar pembekalan dan pelatihan kepada para relawan yang akan mendampingi para atlet. “Kemensos sudah melaksanakan pelatihan kepada lebih 400 orang koordinator (sukrelawan) pendamping penyandang disabilitas yang akan bertugas pada Asian Para Games 2018,” kata Hartono.
Terkait hal ini, Mensos menambahkan pelatihan mungkin juga diperlukan bagi awak media yang meliput acara. "Ini agar media juga memahami bagaimana meliput saudara kita yang berkebutuhan khusus," kata Mensos.
Mensos menyatakan, Asian Para Games nanti, Indonesia ditargetkan masuk tujuh besar. "Memang ada kompetisi. Namun tuntutan kompetisinya tidak dengan Asian Games 2018 yang baru lalu. Acuannya lebih kepada Asian Para Games sebelumnya di Incheon Korea Selatan," kata Mensos.
Dengan penyelenggaraan Asian Para Games kali ini Mensos berharap Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah disabilitas.
Advertisement
Langkah Kemensos
Untuk ikut menyukseskan dan memeriahkan Asian Para Games 2018, Kementerian Sosial sudah menyusun sejumlah langkah. Mereka menyediakan enam mobil aksesibilitas sebanyak enam unit dan akan diusahakan ditambah menjadi 10 kendaraan, sosialisasi Asian Para Games kepada Organisasi Penyandang Disabilitas, LKS Penyandang Disabilitas dan balai/panti di sekitar Jakarta, kementerian/lembaga, pemerintah daerah se-Jabodetabek, SLB se-Jabodetabek, blogger, dan vlogger 400 orang.
Tak lupa juga persiapan pengerahan masa sekitar 2.000-3.000 orang per hari untuk menyaksikan pertandingan. Massa yang didukung 36 lembaga itu disebar ke venue-venue yang tersedia.