Miliarder Dunia Buat Rekor Premi Asuransi Jiwa Termahal

Rekor pembelian asuransi jiwa sebelumnya bernilai US$ 100 juta dan dicetak pada 1990.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 24 Mar 2014, 15:19 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2014, 15:19 WIB
asuransi
(Foto: Seputarasuransi)

Liputan6.com, California Hidup bergelimang harta tak membuat para konglomerat kehabisan akal untuk menghabiskan uangnya pada hal-hal yang menyenangkan. Baru-baru ini, seorang miliarder dari Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) berhasil memecahkan rekor dunia dengan cara yang cukup unik.

Dikutip dari laman Born Rich, Senin (24/3/2014), miliarder yang masih misterius ini membeli asuransi jiwa termahal di dunia senilai US$ 201 juta atau setara Rp 2,2 triliun (kurs: Rp 11.382/US$). Konglomerat tersebut berhasil mengungguli rekor pembelian asuransi sebelumnya yang bernilai dua kali lipat di bawah angka pembeliannya.

Menurut keterangan resmi dari lembaga pencatatan rekor dunia, Guiness, pembelian tersebut dilakukan penduduk kaya dari California yang secara aktif terlibat di bidang usaha teknologi.

Asuransi yang luar biasa mahal tersebut juga terdiri dari tunjangan kematian yang dibayarkan sepeninggal pengguna jasa finansial tersebut. Meski demikian, hingga saat ini perusahaan asuransi terkait masih merahasiakan identitas pembeli jasa finansial termahal itu karena alasan keamanan.

Menurut sejumlah sumber, rekor pembelian asuransi jiwa sebelumnya bernilai US$ 100 juta dan dicetak pada 1990. Polis asuransi tersebut dijual pada seorang pengusaha AS bernama David Geffen. Sementara penjualnya adalah Peter Rosengard, penasehat asuransi legendaris yang bertanggungjawab atas penjualan polis Geffen selama 20 tahun terakhir.

Sementara polis terbaru yang berhasil mencetak rekor dunia ini dilaporkan terjual dari penasehat finansial Dove Frances, yang bekerja di SG LLC, perusahaan asuransi di Santa Barbara, California.

Meski demikian, Frances mengaku transaksi tersebut agak sulit diselesaikan mengingat sejumlah isu yang dilibatkan dalam kesepakatan antar kedua belah pihak. Uniknya, menurut Forbes, terdapat sekitar 100 miliarder yang menetap di California, dan sepertiga diantaranya merupakan pengusaha di bidang teknologi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya