Industri Otomotif Ketiban Untung dari Larangan Ekspor Minerba

Kemenperin menangkap sinyal perusahaan otomotif dalam negeri yang mulai memakai produk olahan alumunium dan baja lokal.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mar 2014, 19:52 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2014, 19:52 WIB
pabrik mobil
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Ditengah polemik pelarangan ekspor mineral mentah, sektor otomotif justru ketiban untung. Bahkan dalam jangka panjang, bisnis kendaraan ini akan semakin berkembang lebih besar.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, larangan ekspor bahan mentah mineral telah memaksa industri otomotif menggunakan produk olahan lokal. Bahkan produsen otomotif asal Jepang kini mulai memakai produk-produk olahan aluminium dan baja dari perusahaan di dalam negeri.

"Saya mendapat kepastian dari produsen otomotif Jepang yang akan menggunakan kebutuhan aluminium maupun baja dari (Krakatau) Posco," ujar MS Hidayat di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Hidayat mengatakan, pemerintah saat ini tengah menggenjot proses pengolahan alumina di dalam negeri. Selama ini, konsumen senantiasa menggunakan alumina impor dari Australia sementara bauksit justru diekspor ke pasar luar negeri.

"Kami mau tata kembali supaya alur produksi itu dilakukan di Indonesia, mulai dari bauksit menjadi proses yang lebih banyak," lanjutnya.

Dari berbagai sinyalemen tersebut, Hidayat menilai perusahaan-perusahaan asing, khususnya dari Jepang, sudah mulai mengerti keinginan pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya