Jeritan Warga Perbatasan: Listrik Mati Hampir Tiap Hari

"Kalau seminggu sekali listrik mati, itu PLN baik hati sekali."

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Mei 2014, 13:04 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2014, 13:04 WIB
Perbatasan RI-Timor Leste
Perbatasan RI-Timor Leste (Fotografer: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Berjaga di wilayah perbatasan memang memiliki keunikan tersendiri. Hal yang paling sering di rasakan petugas KPPBC Atapupu adalah pemadaman listrik. Kondisi tersebut tentu mengganggu tugas pemeriksa dalam mengawasi lalu lintas perdagangan di perbatasan.

Kepala Sub Seksi Internal dan Penyuluhan Bea dan Cukai Atapupu, Samdyss mengatakan, hampir setiap hari, sejumlah pos bantu di Atapupu harus menikmati pemadaman listrik dari PT PLN (Persero).

"Kadang bisa setiap hari mati listrik. Kalau seminggu sekali listrik mati, itu PLN baik hati sekali," sebutnya kepada wartawan saat kunjungan ke Pos Mota'ain, Kabupaten Belu, NTT, seperti ditulis Jumat (23/5/2014).

Dia mengaku, pemadaman listrik dapat berlangsung hingga satu hari penuh. Namun pernah juga terjadi hanya beberapa jam saja. Pemadaman listrik, sambung Samdyss, dilakukan PLN karena sumber listrik di Atambua mengalami gangguan.

"Biasanya kalau sumber listriknya kena petir atau kabel terputus, itu bisa terjadi pemadaman listrik," paparnya.

Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Pemeriksa Atapupu, Isnin Muhammad. Dia bilang, kondisi listrik di wilayah perbatasan cukup parah karena sering pemadaman listrik.

"Apalagi kalau musim hujan, pernah sampai dua minggu listrik mati total. Sebab tiang banyak yang tumbang dan orang PLN pun tak selalu bersedia memperbaiki tiang itu saat hujan," ujar dia.

Mengakalinya, lanjut Isnin, pihaknya terpaksa menggunakan satu unit genset. "Ya harus pakai genset, kalau nggak, pekerjaan bisa terganggu seperti pengecekan, pengawasan dan lainnya," tandasnya. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya