BNI Targetkan Pertumbuhan Volume Transaksi Trade Finance 30%

Volume transaksi trade finance BNI tercatat US$ 28,54 miliar sepanjang 2013 baik untuk ekspor maupun impor.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Mei 2014, 10:15 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2014, 10:15 WIB
BNI

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mentargetkan pertumbuhan volume transaksi trade finance sebesar 30%. Target tersebut lebih tinggi dibanding dengan realisasi pertumbuhan volume transaksi trade finance sepanjang 2013.

Direktur Tresuri dan Financial Institutional BNI Suwoko Singoastro menjelaskan, pada 2013 kemarin, perseroan mampu meningkatkan pertumbuhan volume transaksi trade finance sebesar 27,8%.

Volume transaksi trade finance BNI tercatat US$ 28,54 miliar sepanjang 2013 baik untuk ekspor maupun impor, Sedangkan di 2012, volume transaksi trade finance tercatat US$ 22,36 miliar.

Suwoko percaya target tersebut dapat tercapai. Alasannya, BNI mempunyai banyak faktor pendukung yang bisa digunakan untuk mencapai target tersebut.

"Jaringan cabang dalam negeri kami sebanyak 1.695 outlet dan 5 cabang luar negeri serta dukungan lebih dari 1.695 bank koresponden di seluruh dunia," jelasnya seperti ditulis Minggu (25/5/2014).

Selain itu, sumber daya manusia yang dimiliki oleh BNI juga cukup kompeten di bidang trade finance karena bersertifikasi Internasional.

BNI juga memiliki sistem layanan elektronik terintergrasi yang memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi trade finance yang dikenal dengan BNI Smart Trade Portal (BSTP), sehingga nasabah dapat mengirimkan dokumen ataupun aplikasi pembukaan Letter of credit (LC) via online dan langsung terhubung dengan Trade Processing Center.

"Kami merupakan bank nasional pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan ini  sebagai nilai tambah bagi layanan kepada nasabah," klaim Suwoko.

Maka tak heran, Suwoko melanjutkan, BNI memenangkan penghargaan sebagai The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari Letter The Asian Banker Transaction Banking Awards di 2013 dan 2014.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya