Jokowi JK Harus Punya Program Transportasi Sehat

Setidaknya 50% kota-kota di Indonesia dalam lima tahun ke depan dapat memiliki transportasi umum yang sehat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Mei 2014, 10:28 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2014, 10:28 WIB
Bus Transjakarta
Bus Transjakarta (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat meminta program transportasi umum yang ditawarkan pasangan calon residen dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla seharusnya mengedepankan transpotasi sehat.

Pengamat transportasi Joko Stijowarno mengatakan, sudah saatnya angkutan umum menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) dan menghapus subsidi pada kendaraan pribadi.

Jika serius, setidaknya 50% kota-kota di Indonesia dalam lima tahun ke depan dapat memiliki transportasi umum yang sehat.

"Transportasi umum yang sehat dan ramah lingkungan tak hanya dapat mengurai kemacetan, tapi dapat menurunkan angka kecelakaan, mengurangi polusi udara, irit energi, belajar antri," kata Djoko, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (26/5/2014).

Menurutnya, program transportasi umum yang ditawarkan pasangan calon presiden dan wakil presiden  Joko Widodo-Jusuf Kala hendaknya tidak menggusur pengusaha dan awak angkutan umum yang sudah ada.

"Seharusnya pasangan tersebut menata manajemen yang ada dengan konsep membeli pelayanan  atau buy by Service," ungkapnya. Dalam program yang dibuat oleh Jokowi dan JK mewajibkan angkutan umum berbadan hukum. Sedangkan para pengusaha dapat  membentuk koperasi.

Selain itu yang lebih penting adalah pemerintah membeli pelayanan, sehingga tidak ada lagi pengusahaan angkuta umum dengan sistem setoran. "Angkutan tidak harus memiliki jalur khusus seperti busway TransJakarta, karena jalan di daerah tidak selebar di Jakarta," tutupnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya