Liputan6.com, Jakarta - epala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa memandang visi misi pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang berencana menghentikan utang luar negeri pada 2019 hanya akan membawa dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Pengurangan utang kan bisa mempersempit defisit sehingga targetnya dapat mencapai surplus. Tapi risikonya pertumbuhan ekonomi melambat," terang dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/5/2014).
Jika pertumbuhan ekonomi tertekan, tambah Purbaya, penyerapan tenaga kerja pun akan melambat sehingga berpotensi meningkatkan angka pengangguran. "Visi misi itu tidak pro growth sehingga bisa terjadi kenaikan tingkat atau angka pengangguran dan kemiskinan," ujarnya.
Dia menilai, visi misi yang tertuang dalam dokumen 'Membangun Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil, Makmur serta Bermartabat' itu tidak dipikirkan secara matang oleh duet Prabowo-Hatta.
"Pasangan ini tidak mencermati dampak yang akan ditimbulkan, karena nggak dipikirkan secara matang. Implikasinya ke ekonomi akan seperti apa. Jadi mereka bukan tidak realistis tapi kurang hati-hati saja," paparnya.
Purbaya menyarankan supaya pasangan ini memiliki arah kebijakan menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Supaya rasio utang dari PDB turun terus, sehingga dampaknya ke fiskal dan pertumbuhan ekonomi juga bagus," tandas dia.
Sebelumnya, pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjanji Indonesia sudah tak bergantung pada utang luar negeri di akhir jabatannya pada 2019.
"Jadi tim Prabowo-Hatta tegas untuk tidak ingin tergantung utang luar negeri yang menjajah selama ini," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Drajad Hari Wibowo.
Drajad menjelaskan, selama ini pemerintahan SBY masih mengandalkan utang luar negeri. Bahkan, pernah ada sebuah lembaga dunia yang akan memberikan utang namun dengan persyaratan yang sangat merugikan negara.
Â
Pengurangan terhadap kebutuhan utang luar negeri ini diakui Drajad tidak akan dilakukan secara sekaligus, namun akan dilakukan bertahap. (Fik/Ndw)
Prabowo-Hatta Stop Utang Luar Negeri, Ekonomi RI Jadi Korban
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjanji Indonesia sudah tak bergantung pada utang luar negeri di akhir jabatannya pada 2019.
diperbarui 29 Mei 2014, 17:09 WIBDiterbitkan 29 Mei 2014, 17:09 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan