Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk memberlakukan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 20% untuk ponsel impor diharapkan mampu mengurangi masuknya impor sekaligus akan menarik investasi ponsel ke Indonesia.
Namun, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membeberkan, rencana pemberlakukan PPnBM tersebut ternyata rupanya tidak menjamin bisa menarik investor ponsel untuk masuk ke Indonesia.
"Sejauh ini yang kami hitung ternyata pajak barang mewah belum bisa mendorong investasi karena (produsen ponsel) yang di dalam negeri bayar juga, yang dari luar negeri bayar juga," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat (30/5/2014).
Selain itu, Lutfi menambahkan, saat ini Kemendag memiliki kepentingan agar seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk bisa mengakses ponsel dengan jaringan 3G. Saat ini menurut Lutfi, lebih dari 50% dari total penggunan ponsel masih menggunakan jaringan 2G dan 2.5G. Hal ini lantaran harga ponsel dengan jaringan 3G masih terbilang mahal.
"Artinya buat saya ini masalah. Saya berkepentingan Indonesia gunakan 3G. Sekarang gimana caranya saya gimana nelayan petani bisa gunakan ini, sehingga di balai lelang, di pasar lelang, di resi gudang bisa lihat harga bawang merah sekarang, berapa harga beras. Kalau pakai 2G kan tidak bisa lihat. Saya berkepentingan agar petani convert dari 2G ke 3G," jelasnya.
Dia menyatakan, memang sempat ada perbedaan pandangan antara Kementerian Perdagangan dann Kementerian Perindustrian soal mana yang lebih penting antara pembangunan industri ponsel atau mendorong jumlah pengguna ponsel pintar tersebut.
"Kalau (Kementerian) Perindustrian bilang industrinya yang penting. Tapi saya ini tidak sabar karena kami mau mendorong e-commerce. E-commerce itu bisa jalan kalau ada ponsel pintar, mereka bisa lihat Facebook, bisa dagang, bisa jualan, bisa beli. Sekarang kalau nungguin (pembangunan pabrik ponsel pintar di dalam negeri), maka tidak jalan," lanjutnya.
Oleh sebab itu, Lutfi mengaku tengah mencari cara agar masyarakat bisa dengan mudah untuk mendapatkan ponsel pintar dengan harga yang terjangkau.
"Sekarang ini masalahnya kita mesti duluan yang mana. Sekarang saya bilang lebih penting orang pakai teleponnya daripada industrinya duluan. Sekarang lagi bekerja sama Perindustrian, bagaimana caranya orang Indonesia hijrah dari 2G dan 2,5G ke 3 G," tandasnya. (Dny/gdn)
Mendag Tak Sabar Dorong Masyarakat Gunakan Ponsel Pintar
Saat ini, lebih dari 50% dari total penggunan ponsel masih menggunakan jaringan 2G dan 2.5G.
diperbarui 30 Mei 2014, 16:25 WIBDiterbitkan 30 Mei 2014, 16:25 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Mengurangi Rasa Asin Pada Ikan Asin dengan Cara Simpel
Leadership Tips: Panduan Lengkap Menjadi Pemimpin Efektif
Benarkah Transkasi Pakai QRIS Tak Kena PPN 12%? Ini Kata Kemenkeu
WhatsApp Akan Setop Dukungan di iPhone Lama, Cek Daftar Model Terkena Dampaknya!
6 Potret Gritte Agatha Melahirkan Anak Pertama, Bertepatan di Hari Ibu
Cerita Romantis Gus Miek dan Nyai Lilik, Dua Kata Pelipur Rindu dan Amarah
Top 3 News: NasDem Kritik Sikap PDIP soal PPN 12%, Dianggap Khianati Kesepakatan
Cara Menyimpan Kacang Tanah Agar Awet Berbulan-Bulan
6 Fakta Menarik Gunung Vinson, Puncak Tertinggi di Antartika
Panduan Lengkap IELTS Listening Tips untuk Meraih Skor Tinggi
350 Quote Psikologi yang Inspiratif, Bantu Jalani Hidup Lebih Bijak
Cara Mudah Memasak Usus Ayam Agar Tidak Amis dan Pahit