Menperin: Teknologi Mobil Listrik Baru Siap pada 2017

Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengungkapkan, pengembangan mobil listrik membutuhkan persiapan infrastruktur matang terutama baterai.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Jun 2014, 14:59 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2014, 14:59 WIB
Menperin MS Hidayat
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian, MS Hidayat menyatakan, proyek pengembangan mobil listrik masih jauh dari realisasi. Pasalnya sektor penunjangan pengembangan kendaraan tersebut dianggap masih belum siap.

"Tentu harus ada persiapan infrastrukturnya, kita harus punya industri yang mampu memproduksi baterainya, percuma juga kalau kita impor. Karena kebutuhan akan baterai menjadi utama," ujar Hidayat usai Rapat Kerja dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Meski demikian, dia menyatakan, beberapa pihak hingga saat ini telah melakukan penelitian dan pengkajian terkait pengembangan mobil tersebut.

"Itu sudah ditangani di riset teknologi, ada road mapnya. Katanya baru siap secara teknologi semua pada 2017," lanjut dia.

Sementara itu, untuk pemberian insentif bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan teknologi mobil listrik ini, Hidayat mengaku belum bisa memastikan karena terlebih dahulu harus disusun payung hukum dari program tersebut.

"Itu kan belum ada peraturannya. Jadi mungkin peraturannya bisa kita ciptakan sendiri. Karena sekarang untuk mobil listrik itu belum ada regulasinya. Kami bikin seringannya," jelasnya.

Meski demikian, jika para produsen lokal mau mengembangkan mobil jenis ini, bukan tidak mungkin bisa berkembang dengan baik.

"Ini mesti bertahap juga, karena mesti mengacu kepada negara-negara yang sudah bisa mempraktikkan itu secara sukses seperti apa. Mungkin dimulai penggunaan itu (mobil listrik) dalam jarak dekat, dalam suatu lingkungan," tandasnya. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya