Jakarta Great Sale Sepi Pelancong Asing?

Khusus tahun ini, sangat memberi ruang bagi UKM serta industri kreatif dalam negeri untuk berpartisipasi di FJGS 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Jun 2014, 16:07 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2014, 16:07 WIB
Jakarta Great Sale
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah berlangsung sejak 1985, Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2014 diakui masih kurang menyedot perhatian wisatawan mancanegara (wisman).

Pesta diskon itu sejatinya digelar untuk menarik wisatawan ke Jakarta demi mendatangkan devisa bagi negara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu mengungkapkan, belum ada data mengenai jumlah kunjungan wisman ke acara FJGS.

"Nggak ada datanya, tapi ada kenaikan dari jumlah wisatawan nusantara (wisnus) ke DKI Jakarta. FJGS masih lebih banyak didatangi wisatawan domestik," tutur dia di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Namun dirinya mengaku terjadi peningkatan basis kunjungan FJGS dari turis Timur Tengah. Pasalnya, kata Mari, ada beberapa agen perjalanan yang khusus mendesain paket wisata belanja ke FJGS.

Dia menerangkan, Indonesia dapat mendulang pendapatan atau devisa dari barang lain, di samping barang mewah yang terkena pajak cukup tinggi.

"Misalnya busana muslim, makanan halal bisa menjadi satu kekhususan bagi kita untuk menarik wisatawan, termasuk industri kreatif secara umum," ujar dia.

Mari menilai, jumlah peserta, kunjungan dan diskon yang ditawarkan semakin beragam. Khusus tahun ini, sangat memberi ruang bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta industri kreatif dalam negeri untuk berpartisipasi di FJGS 2014.

"Waktu penyelenggaran yang mendekati lebaran bisa bikin acara ini jadi lebih ramai. Paling penting kita perlu apresiasi industri kreatif kita, seperti di mall saat ini pasti ada musik, kuliner, fashion show. Wisata belanja dan kuliner wajib di dorong," tandas Mari.(Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya