Liputan6.com, Jakarta - Penggabungan bank atau konsolidasi menjadi hal yang penting dilakukan oleh industri perbankan. Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat kebutuhan pembiayaan di dalam negeri.
Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Destri Damayanti mengatakan, saat ini jumlah bank di Indonesia mencapai 120, jumlah ini sangat besar jika dibandingkan negara lain seperti Singapura, Malaysia dan Korea.
"Konsolidasi bank penting, konsolidasi bank di Indonesia lambat, harus ada krisis dulu baru ada konsolidasi," kata Destri dalam outlook ekonomi Bank Mandiri, di Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Destri menambahkan, meski jumlah bank di Indonesia banyak namun jika dilihat dari aset, terbilang sangat kecil. Bahkan bank lokal yang asetnya terbesar seperti Bank Mandiri masih terbilang kecil dibandingkan bank luar negeri.
Sementara kebutuhan pembiayaan melalui perbankan terus meningkat. Jika tidak bisa terlayani maka perusahaan yang membutuhkan melakukan pembiayaan dari luar negeri.
"Apalagi bicara kebutuhan pembiayaan besar sekali, seperti PLN dan Pertamina. Bank Mandiri yang paling gede aja bisa ngasih Rp 24 triliun, tidak cukup mereka kebutuhan gede, sehingga mereka receiving fund keluar negeri," ungkapnya.
Karena itu menurutnya perlu dilakukan konsolidasi bank agar ada modal kuat untuk melayani kebutuhan pendanaan. Selain itu untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean juga membutuhkan bank dengan aset yang besar. (Pew/Gdn)
Penggabungan Bank Penting untuk Memperkuat Pembiayaan
Konsolidasi diperlukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
diperbarui 09 Jun 2014, 21:06 WIBDiterbitkan 09 Jun 2014, 21:06 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
H+3 Natal, 9.745 Kendaraan Menyeberang ke Sumatera via Pelabuhan Merak
Tanggapan Perwakilan Warga Dago Elos atas Meninggalnya Dodi Rustandi Muller: Semoga Tak Ada Hal Ganjil
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 30 Desember 2024
Link Live Streaming Serie A AC Milan vs AS Roma, Mau Tayang di Vidio
Dalih Ajak Makan, Pria Ini Perkosa Anak di Bawah Umur
Disebut Serangan Jantung, Dodi Rustandi Muller Terpidana Kasus Sengketa Lahan Dago Elos Meninggal Dunia
Keutamaan Rumah yang Banyak Kucingnya Adalah Pertanda Makmur, Gus Baha Ungkap Fakta Ini
Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Taklukkan Tantangan di Era Modern
2,9 Juta Tiket Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal Ludes Terjual Selama Libur Nataru
Kaleidoskop 2024: Gelaran PON XXI, Prestasi dan Tantangan di Sumatera Utara dan Aceh
Capaian Kinerja Polda Kalsel sepanjang Tahun 2024, Ini Perbandingannya dengan Tahun 2023
Sentilan Pedas Buya Yahya: Muslim Ikut Foya-Foya Merayakan Tahun Baru Masehi, Umat Nasrani Malah Khusyuk di Gereja