Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Sektor Kelistrikan Akan Disertifikasi

Sertifikasi bertujuan meningkatkan daya saing komponen infrastruktur ketenagalistrikan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Jun 2014, 11:09 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2014, 11:09 WIB
Ilustrasi Tarif Listrik 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tarif Listrik 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penomoran dan registrasi sertifikasi di bidang ketenagalistrikan.

Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, sertifikasi ini bertujuan meningkatkan daya saing komponen infrastruktur ketenagalistrikan saat perdagangan bebas Asia Tenggara tersebut diterapkan.

"Untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Ini sistem kelistrikan kita agar tidak dimasuki orang luar akan dilakukan harmonisasi, di luar komptensi seperti apa di sini seperti apa. Sehinga tidak ada lagi unit infrastruktur kelistrikan yang tidak disertifikasi," kata Jarman dalam Coffee Morning Tata Cara Penomoran dan Registrasi Sertifikat Ketenagalistrikan, di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Jarman menambahkan, untuk penomoran sertifikasi, bisa dilakukan melalui sistem elektronik (online). Selain mendapatkan nomor, lewat sistem tersebut juga bisa mengetahui soal standarisasi.

"Perlu diketahui cara penomorannya karena dapat diakses secara online oleh semua pihak, sehingga akreditasinya sesuai kompetensinya bisa dicek di website," tuturnya.

Direktur Ketenaga Listrikan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Agus Tribusono mengatakan melalui sertifikat, lembaga akreditasi bisa melihat informasi apa saja yang terkandung di nomor itu, sehingga tidak bisa memberikan sertifikasi sembarangan.

"Ini bisa kita cek dari nomor yang diberikan, kalau tidak sesuai kami berikan peringatan. Ini dalam rangka pembinaan kepada para pelaku usaha jasa penunjang tenaga lisrik. Jadi semua harus dinomorin dengan informasi yang ada," tutupnya. (Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya