Chocodol, Dodol Khas Garut yang Jadi Favorit Orang Eropa

"Saya suka makan dodol. Tapi ini pertama kalinya saya beli cokelat dodol," kata Muhammad Lutfi.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Jul 2014, 18:54 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2014, 18:54 WIB
Chocodol
(Foto: jinjinger.com)

Liputan6.com, Bandung- Dalam kunjungannya ke Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyempatkan diri untuk membeli makanan khas garut yang dijual di pasar tersebut, yaitu dodol. Namun kali ini dodol yang dibelinya yaitu cokelat dodol (chocodol).

Chocodol merupakan perpaduan antara cokelat dengan dodol Picnic Garut yang merupakan makanan asli Indonesia yang telah dikenal selama berpuluh-puluh tahun.


"Saya suka makan dodol. Tapi ini pertama kalinya saya beli cokelat dodol," ujarnya saat di Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/7/2014).

Menurutnya, chocodol ini telah terkenal didunia karena banyak yang sudah diekspor ke luar negeri seperti ke kawasan Eropa. "Chocodol itu disenangi di Eropa," lanjutnya.

Namun, kesulitan dari produsen ini adalah penggunaan bahan baku gula industri atau gula rafinasi sehingga masih ketergantungan pada impor.

Oleh sebab itu, lanjut Lutfi, untuk dapat mendorong ekspor produk chocodol ini, pasokan gulan rafinasi untuk industri tersebut harus dijaga sehingga ekspornya tidak terganggu.

"Chocodot ini pakai gula industri, tapi ini kan industri banyak seperti industri dodol di Jawa Barat memang tidak termasuk ke dalam industri besar yang bisa membeli secara internasional. Oleh sebab itu, dia harus disuplai karena barangnya (chocodol) ekspor. Ini yang membuat mereka membeli gula yang berstandar industri," tandasnya. (Dny/Ndw)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya