Harga Minyak Naik Dipicu Penguatan Ekonomi China

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di China ini akan membangkitkan pertumbuhan industri di negara tersebut.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jul 2014, 06:38 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2014, 06:38 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah pengumuman adanya penurunan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) dan juga pertumbuhan ekonomi di China.

Mengutip dari Associated Press, harga patokan minyak mentah di AS untuk pengiriman Agustus naik US$ 1,24 menjadi US$ 101,20 per barel di New York Mercantile Exchange pada Rabu malam (kamis pagi waktu Jakarta). Sedangkan minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman September naik 29 sen menjadi $ 107,17 per barel.

Kenaikan harga minyak tersebut terjadi setelah pengumuman dari Departemen Energi AS yang menyatakan bahwa persediaan minyak mentah di Negara Paman Sam tersebut mengalami penurunan lebih besar dibanding yang diperkirakan oleh para analis.

Dalam pengumuman tersebut, persediaan minyak di AS menyatakan bahwa stok minyak mentah turun 7,5 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 11 juli. Sedangkan para analis memperkirakan bahwa penurunan hanya sebesar 3 juta barel.

Sedangkan di China, negara yang merupakan importir terbesar minyak di dunia melaporkan bahwa pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan sebesar 7,5 persen pada kuartal II, lebih tinggi jika dibanding dengan kuartal sebelumnya yang tercatat 7,4 persen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah stimulus yang dilakukan oleh Pemerintah China menunjukkan hasil yang positif.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di China ini akan membangkitkan pertumbuhan industri di negara tersebut sehingga diperkirakan permintaan akan minyak akan terus melambung. (Gdn)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya