Pembangkit Listrik Biomassa Pertama Beroperasi di Gorontalo

Beban listrik di Gorontalo saat ini mencapai 78 MW untuk melayani 187 ribu pelanggan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Jul 2014, 18:37 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2014, 18:37 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) pertama di Indonesia yang memanfaatkan tongkol jagung sebagai sumber energi utama untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. PLTB tersebut berada di Gorontalo dan diberi nama PLTB Pulubala.

General Manager PLN Sulawesi Tengah, Utara dan Gorontalo (Sulut Tenggo), Santoso Januwarsono menjelaskan, ide awal pembangunan PLTB tersebut adalah atas tantangan yang diberikan oleh Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vickner Sinaga sekitar dua tahun lalu.

Vickner menantang para pejabat PLN Gorontalo untuk memikirkan bagaimana caranya untuk bisa menghasilkan listrik dengan melihat potensi lokal yang banyak tersedia di Gorontalo.

"PLTB Pulubala ini, menjadi salah satu upaya nyata PLN untuk menggunakan kearifan lokal berupa pemanfaatan potensi tongkol jagung yang banyak tersedia di propinsi Gorontalo menjadi salah satu sumber energi listrik," jelasnya seperti ditulis dalam keterangan tertulis, Senin (21/7/2014).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menyatakan bahwa PLTB Pulubala merupakan awal dari hadirnya pembangkit-pembangkit biomassa di Indonesia.

"PLTB Pulubala ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan listrik masyarakat. Tapi tidak masalah, karena nantinya akan dibangun lebih banyak lagi. Tidak itu saja, bahan bakarnya pun bisa dari apa saja, tidak terbatas tongkol jagung, tapi dari cangkang sawit, pelepah kayu dan sebagainya" papar Dahlan.

Dahlan pun mengapresiasi kepada tujuh anggota Tim dari PLN Area Gorontalo yang berhasil membangun PLTB yang memanfaatkan tongkol jagung ini.  "Saya bangga, ternyata putra-putra terbaik di PLN sudah mampu membuat mesin pembangkit listrik tenaga biomassa" tutur Dahlan.

Beban listrik di Gorontalo saat ini mencapai 78 MW untuk melayani 187 ribu pelanggan, di antaranya 70 ribu pelanggan di seluruh propinsi Gorontalo telah menggunakan layanan listrik prabayar.

Saat ini listrik di Gorontalo telah terhubung dalam sistem interkoneksi 150 kV Sulutgo (Sulawesi Utara - Gorontalo). (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya