AP II Kantongi Pinjaman Rp 1,5 Triliun dari BII

Bandara internasional Soekarno Hatta membutuhkan dana sekitar Rp 26 triliun yang digunakan untuk investasi pada periode 2007-2020.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Agu 2014, 18:59 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2014, 18:59 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Internasional Indonesia Tbk  menjalin kerja sama strategis dengan PT Angkasa Pura II (Persero)/ AP II dalam penyediaan fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 1,5 triliun.

Penandatanganan perjanjian kerja sama atas fasilitas pinjaman tersebut dilakukan Presiden Direktur BII Taswin Zakaria dan Direktur Utama AP II Tri S. Sunoko dengan disaksikan Direktur Keuangan AP II Laurensius Manurung, Direktur Perbankan Bisnis BII Jenny Wiriyanto dan EVP BII Ricky Antariksa di kantor pusat AP II, Banten, hari ini.

AP II merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola 13 bandara di wilayah Barat Indonesia, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Melalui penyediaan fasilitas pinjaman berjangka 10 tahun, BII mendukung proyek pengembangan bandara yang dikelola AP II khususnya Bandara Internasional Soekarno- Hatta.

AP II kini tengah melakukan berbagai pengembangan dan pembangunan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di antaranya adalah Terminal 3 Ultimate yang diproyeksikan sebagai terminal penumpang pesawat tercanggih di Indonesia.

Setelah pembangunan Terminal 3 Ultimate selesai tahun depan, AP II akan melakukan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2.
Adapun nantinya usai pengembangan dan pembangunan terminal-terminal tersebut, kapasitas daya tampung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi 61 juta penumpang atau naik 177% dibandingkan dengan kapasitas sekarang 22 juta penumpang.

Pembangunan lain yang tengah disiapkan di bandara yang meraih predikat The 4th World’s Most Improved Airports dari Skytrax itu adalah integrated building yang terletak di antara Terminal 1 dan Terminal 2.

Integrated building diproyeksikan menjadi gedung one stop service yang di dalamnya terdapat area komersial, mal, hotel, area parkir, stasiun kereta, serta stasiun automated people mover system yang merupakan alat transportasi khusus di dalam area bandara.

Kemitraan strategis BII dengan AP II menjadi bagian dari upaya BII untuk memberikan fokus yang lebih besar pada top tier korporasi lokal dan badan usaha milik negara (BUMN) sebagai bagian dari  resegmentasi client focus Perbankan Global Bank yang dilakukan pada 2014.

Program ini telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan serta diharapkan dapat membangun dasar yang kuat untuk anuitas danfee business.

"Penyediaan fasilitas pinjaman berjangka kepada AP II sejalan dengan misi humanizing financial services, yang merupakan wujud dari komitmen BII untuk mendukung upaya pemerintah di bidang pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk pengembangan bandara sebagai pendukung transportasi udara dan pariwisata," kata Taswin Zakaria.

Ia mengapresiasi langkah AP II yang pertama kali menghimpun sumber pendanaan dari perbankan sehingga memberikan kepercayaan kepada BII terutama mendukung pendanaan ekspansi bandara internasional Soekarno Hatta sebagai bandara yang memiliki peran strategis dalam mendukung transportasi udara dan pariwisata, baik internasional serta domestik.

"Pada akhirnya, dukungan ini diharapkan dapat ikut memberikan kontribusi positif dalam menggerakkan roda perekonomian nasional," tambahnya.

Direktur Utama AP II, Tri S. Sunoko mengatakan, kemitraan dengan BII merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta berkelas dunia.

"Setelah kami melakukan seleksi terhadap beberapa bank, hanya BII yang dapat memenuhi ekspektasi AP II untuk berperan sebagai kreditur guna memperlancar pengembangan yang tengah dilakukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," jelas Tri.

Tri menambahkan, kerja sama dengan BII ini sekaligus menunjukkan kepercayaan dunia perbankan terhadap kinerja positif AP II saat ini dan ke depannya.

"AP II tengah melakukan pembangunan dan pengembangan hampir di seluruh bandara yang dikelolanya. Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dana yang diperlukan sekitar Rp 26 triliun untuk periode 2007 hingga 2020,"papar Tri.
Guna memenuhi kebutuhan sebagian dana investasi tersebut, AP II membuka opsi pendanaan dari perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan sumber lainnya. (Yas/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya