RI Waspadai Serbuan Sepatu Buatan Malaysia

Industri dalam negeri harus bersiap menghadapi persaingan dengan produk dari industri negara-negara ASEAN.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Agu 2014, 16:09 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2014, 16:09 WIB
Wanita Tak Perlu Miliki Banyak Sepatu, Mengapa?
Untuk Anda yang gemar mengoleksi sepatu, coba intip tips yang satu ini.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, industri dalam negeri harus bersiap menghadapi persaingan dengan produk dari industri negara-negara ASEAN lain.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Binsar Marpaung mengatakan, salah satu yang harus diwaspadai terutama bagi industri sepatu dalam negeri yaitu serbuan sepatu dari Malaysia.

"Kalau dari sisi yang bermerek seperti Nike di ASEAN cuma ada dua pabriknya yaitu Indonesia dan Vietnam. Tapi kalau industri sepatu fesyen itu Malaysia karena mereka dikenal seperti Charles and Keith," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2014).

Dia menyatakan, bahkan di Malaysia industri alas kaki semacam ini di bawah koordinasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal ini menunjukan bahwa negara tersebut berniat menjadikan sepatu fesyen sebagai bagian dari promosi pariwisata.

"Industri sepatu fesyen di Malaysia bahkan banyak pakai tenaga kerja wanita. Kalau feshion selalu berubah model, bahan dan warna jadi tidak bisa skala besar-besaran industrinya," jelasnya.

Meskipun industri sepatu fashion di Indonesia tidak kalah dengan Malaysia, namun perlu perhatian lebih dari pemerintah agar industri sepatu ini bisa kuat didalam negeri.

"Kalau ketinggalan sih tidak, melainkan harus lebih digerakkan lagi. Mudah-mudahan pemerintahan baru bisa lebih fokus. Sekarang ini kalau kita bicara soal IKM, ini ditangani di (Kementerian) Perindustrian dan (Kementerian) Perdagangan," tandasnya. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya