BCA Ingin Turunkan Bunga KPR

Manajemen Bank Central Asia akan menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah/KPR untuk meningkatkan kinerja di sektor tersebut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Agu 2014, 14:58 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2014, 14:58 WIB
BANK BCA
(Liputan6.com/Johan Tallo )

Liputan6.com, Jakarta - Industri perbankan saat ini tengah mengalami tren menaikkan tingkat suku bunga untuk Kredit Pemilikan Rumah/KPR. Hal itu mengingat ketatnya likuiditas yang memaksa perbankan menyesuaikan tingkat suku bunganya.

Meski beberapa perbankan sedang gencar berlomba-lomba menaikkan suku bunga, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) justru berencana menurunkan suku bunga KPR nya.

"Kami lihat, KPR memang agak melemah, saya memang sedang berpikir pada September malah mengurangi (bunga), saya mungkin akan turunkan 0,25 persen-0,5 persen," kata Direktur Utama BCA, Jahja Setiaamadja di IBEX, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Saat ini suku bunga KPR milik BCA berada di kisaran 9 persen-11,5 persen. Jahja menambahkan, alasannya menurunkan suku bunga KPR karena perusahaan ingin meningkatkan kinerja sektor tersebut.

"Karena kami lihat dengan menurunkan bunga KPR dapat meningkatkan penyaluran di KPR, karena kami ingin dorong kenaikan di situ," tegasnya.

Seperti diketahui beberapa bank yang telah menaiikkan suku bunga KPR diantaranya, Bank Tabungan Negara (BTN) yang pada periode Juli-Agustus, mengalami kenaikan 0,5 persen dengan begitu bunga KPR BTN untuk fixed rate berkisar 11,5 persen.

Mulai Agustus 2014, CIMB Niaga juga menaikkan suku bunga KPR sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen. Saat ini rata-rata floating rate KPR sebesar 12,75 persen.

Selain itu juga ada Bank International Indonesia (BII) yang menaikkan suku bunga KPR. Per Juni 2014 lalu, BII menaikkan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR sebesar 50 basis poin menjadi 11,75 persen.  (Yas/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya