Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Indonesian National Air Carriers Association (INACA) meminta pemerintah segera membebaskan biaya masuk untuk pembelian komponen atau onderdil.
Ketua Umum INACA Arif Wibowo mengatakan, komponen merupakan beban terberat kedua setelah beban bakar. "Komponen terbesar setelah avtur, kalau avtur 50 persen ini (komponen) 20 persen," kata dia di Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Dia mengingatkan jika impor komponen kian mahal karena sekitar 85 persen operasional pesawat tergantung pada nilai tukar dolar Amerika. Di mana importir komponen menanggung bea masuk komponen sekitar 7-8 persen.
"Harga komponen pesawat relatif mahal, terlebih di tengah nilai tukar rupiah yang melorot atas dolar AS," terang dia.
Dia mengatakan industri penerbangan perlu didorong karena dengan membuka akses komponen lebih terbuka untuk ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Apalagi, industri penerbangan perlu dukungan pemerintah agar bisa bersaing menghadapi pelaksanaan era penerbangan bebas atau open sky yang akan berlangsung tahun depan.
"Open sky tinggal tahun depan, daya saing harusnya perhatian," tukas dia. (Amd/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement