Mimpi Warga Jabar Punya TPA Sampah Segera Terwujud

Selama ini warga Jawa Barat mengandalkan TPA Sampah Sarimukti sebagai tempat pembuangan sampah akhir.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Sep 2014, 17:56 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2014, 17:56 WIB
(Lip6siang) Sampah

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan, pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar) tengah mempersiapkan proyek pembangunan Tempat Pembuangan dan Pengelolaan Akhir Sampah (TPPAS) di  Legok Nangka di Kabupaten Bandung dan Nambo di Bogor. Langkah ini untuk mengurangi penumpukan sampah di jalan yang sempat menghiasi kota Bandung.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna mengungkapkan, selama ini warga Jabar mengandalkan TPPAS Sarimukti sebagai tempat pembuangan sampah akhir. Namun izin penggunaan di lokasi tersebut sudah berakhir pada 2014.

"Akhirnya tidak bisa buang, lalu terjadi penumpukan sampah bahkan sampah di seluruh kota Bandung tidak bisa dibuang kemana-mana. Bau di mana-mana dan itu terjadi selama satu sampai dua minggu. Lalu menimbulkan konflik," ungkap dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Dengan peristiwa ini, tambah Dedy, ada perpanjangan izin penggunaan TPPAS Sarimukti, maksimum sampai 2016. Namun permasalahan tidak selesai begitu saja. Artinya selepas berakhir izin tersebut, tak ada lahan TPPAS lagi di Jabar pada 2017.

Untuk itu, dia mengaku, pemerintah Jabar berniat membangun dua TPPAS di Legok Nangka dan Nambo. Proyek pembangunan di Nambo berjalan mulus, tapi tidak di Legok Nangka yang ingin membangun TPPAS seluas 70 hektare (ha) dengan progres pembebasan lahan mencapai 80 persen.

"Tadinya mau dilaksanakan dengan biaya Rp 900 miliar di luar harga tanah. Sudah masuk blue book dan dibiayai dengan skema Public Privat Partnership/PPP dan bantuan studi dari Jepang. Tapi ternyata studi Jepang ini membutuhkan dukungan pemerintah 90 persen," paparnya.

Alhasil, sambung Dedy, pemerintah membatalkan bantuan Jepang. Jepang, kata dia, enggan memberikan teknologi sampah yang bagus dan murah kepada Indonesia.

"Jepang tidak mau berdamai dengan kita, karena teknologi sampah dari Jepang mahal. Akhirnya, kita sepakat membiayai proyek itu oleh APBN, APBD dan swasta yang dilelangkan," paparnya.

Rencananya, dia bilang, proyek pembangunan TPPAS Legok Nangka akan mulai direalisasikan pada 2015 dan selesai di akhir 2016. "Dengan begitu, impian warga Jabar untuk menghindari bau terselesaikan," tukas Dedy.(FIk/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya