Liputan6.com, Jakarta - Potensi perikanan yang begitu besar rupanya belum mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan industri perikanan dalam negeri.
Anggota Senator Junior Chamber International (JCI) Senate ASEAN, Aswadi Munir mengatakan, banyak ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Indonesia yang tidak dijual ke dalam negeri, melainkan ke negara tetangga seperti Thailand dan Filipina.
"Jadi di Satun dan Kuantan (Thailand) yang ternyata 80 persen ikan yang berlabuh di situ berasal dari Indonesia dan hanya 20 persen yang mereka tangkap sendiri," ujarnya dalam diskusi Bedah Roadmap Sektor Kelautan dan Perikanan Kadin untuk Pemerintah di Kantor Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2014).
Dia menjelaskan, pengusaha perikanan asal Thailand tersebut memanfaatkan para nelayan lokal untuk menangkap ikan dari wilayah perairan Indonesia untuk kemudian dibeli dengan harga yang ditentukan oleh para pengusaha tersebut.
"Jadi mereka mengkoordinir nelayan Indonesia dan men-support logistiknya seperti biaya operasional, kebutuhan BBM, sampai pada perizinan. Mereka juga pakai nama nelayan Indonesia. Jadi hasil tangkapan nelayan ditampung di laut internasional. Mereka seperti mengijon," lanjutnya.
Aswadi mengungkapkan, bahkan setiap pengusaha itu mengkoordinir hingga ratusan kapal nelayan untuk mensuplai ikan. Sedangkan nelayan lokal juga mau tidak mau lebih suka untuk menjualnya pada pengusaha Thailand karena dianggap lebih pasti ketimbang harus menjualnya kedalam negeri.
"Nelayan tidak punya pilihan karena untuk dijual ke dalam negeri juga demand-nya tidak tinggi. Kalau dibawa ke daratan juga ada cost-nya lagi jadi mereka berpikir lebih baik setelah ditangkap kemudian langsung ke storage kapal (milik Thailand). Ini juga dipraktekan oleh Filipina dan Taiwan," katanya.
Hal seperti, lanjut Aswadi, sulit dicegah oleh pemerintah karena para pengusaha Thailand ini bisa dibilang tidak melakukan ilegal fishing melainkan seperti melakukan kerjasama dengan nelayan.
"Mereka tidak melakukan ilegal fishing karena untuk melaut mereka punya izin dari pemerintahnya. Tetapi mereka memanfaatkan nelayan kita. Bisa dibayangkan kita kehilangan nilai ekonomis dari situ setiap hari. Tapi angkanya pastinya saya tidak tahu," tandas dia. (Dny/Gdn)
Hasil Tangkapan Nelayan RI Banyak Kehilangan Nilai Ekonomis
Banyak ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Indonesia yang tidak dijual ke dalam negeri, melainkan ke negara tetangga seperti Thailand.
diperbarui 22 Sep 2014, 15:00 WIBDiterbitkan 22 Sep 2014, 15:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kelaparan di Gaza: 3 Orang Tewas Tergencet Saat Antre di Toko Roti
Mantan Bintang Real Madrid Berpeluang Main di Liga Inggris pada 2025
Nama-Nama Rasul dalam Islam, Teladan Keimanan Sepanjang Masa
Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol, AHY Pindahkan Warga ke Rusun Rawa Buaya
Video Hoaks Sepekan: Penampakan Burung Bertopi hingga Mantan Menkes Nila Moeloek Promosi Obat Prostat
7 Makanan Berkuah Khas Indonesia ini Cocok Disantap Saat Musim Hujan
Daftar Pemain Series Waktu Kedua di Vidio: Ada Jerome Kurnia dan Kimberly Ryder
52 Miliar Panel Surya Akan Ubah Jalan Raya di AS Jadi Pembangkit Listrik Raksasa
Mangrove Project - Untuk Satu Bumi 2024 Digelar di 5 Provinsi, Populerkan Investasi pada Upaya Nyata Menahan Laju Perubahan Iklim
Mantan Menlu RI Marty Natalegawa: Indonesia Harus Jadi Bagian dari Solusi Global
Pemprov DKI Bakal Pindahkan 1.054 KK dari Kolong Tol dan Jembatan ke Rusunawa
Viral Sun Wukong Vs Goku: Poster Epik Laga Kualifikasi Piala Dunia China Vs Jepang