Pemerintah Amankan Stok BBM Sebelum Harga Naik

Pemerintah menyatakan harga BBM bersubsidi akan naik sebelum 1 Januari 2015.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Okt 2014, 19:56 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2014, 19:56 WIB
Sofyan Djalil
Sofyan Djalil (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memastikan pemerintah mengusahakan untuk menjaga stok BBM bersubsidi sebelum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Pemerintah akan mengupayakan agar stok BBM bersubsidi tetap mencukupi hingga akhir tahun. "Pokoknya diusahakan bagaimana kuota yang tersisa itu mencukupi tanpa harus orang ngantre. Karena antre itu tidak menyelesaikan masalah. Kalau pembatasan BBM itu berarti antre, marah orang itu," kata Sofyan, Rabu (29/10/2014).

Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mencapai 38,4 juta Kilo liter (Kl) hingga kini, berarti dalam dua bulan kuota BBM bersubsidi yang tersisa hanya sekitar 8 juta Kl. Kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 46 juta Kl.

Selain itu, Sofyan memastikan, pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum Januari 2015. Langkah itu telah dibicarakan dalam rapat koordinasi.

"Sebelum Januari pokoknya kita tadi bicara lebih umum. Jadi bicara lebih general soal ekonomi. Rapat koordinasi menko," ujar Sofyan.

Namun Sofyan belum dapat memastikan besaran dan kepastian kapan pemerintah akan menaikan subsidi BBM. "Belum kita bicarakan," lanjutnya.

Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah kompensasi untuk mengantisipasi harga BBM bersubsidi naik. Kompensasi itu antara lain program bagi masyarakat seperti Kartu Pintar, Kartu Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera.

"Kemudian Bu Puan menjelaskan persiapan tentang kartu sehat dan kartu pintar untuk masyarakat. Jadi itu saja. Kita lihat saja nanti. Basis datanya sama," ujar Sofyan.

 (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya