Liputan6.com, Jakarta - Situasi industri manufaktur di Indonesia tampak tengah mengalami guncangan. Itu lantaran berbagai tantangan di bidang ekonomi yang kini harus dihadapi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terbukti, mengutip laman Financial Times, Senin (3/11/2014), indeks pembelian manajer (PMI) sektor manufaktur Indonesia melemah ke level 49,2 dari 50,7 pada September.
Baca Juga
Laporan pelemahan indeks kegiatan manufaktur Tanah Air tersebut diperoleh dari laporan HSBC/Markit Purchasing Managers' Index.
Advertisement
Survei tersebut melaporkan penurunan tersebut disebabkan melemahnya bidang produksi dan permintaan domestik dan luar negeri
"Aktivitas manufaktur Indonesia Terus goyah. MEskipun kontraksi pada Oktober tidak terlalu tajam, tapi posisi manufakturnya tetap lemah" terang Ekonom HSBC di ASEAN Su Sian Lim.
Sebaliknya, satu-satunya indeks yang menunjukkan peningkatan adalah harga-harga produk manufaktur. Harga bahan mentah naik lebih pesat daripada harga outpunya.
Kondisi ini tentu saja menjadi tekanan tersendiri bagi para pengusaha manufaktur. Dengan pemesanan domestik dan ekspor yang melemah serta penurunan tingkat produksi, maka industri manufaktur Indonesia masih belum banyak berkembang. (Sis/Nrm)