Kekeringan Bikin Produksi Jagung dan Kedelai Meningkat

Produksi jagung pada 2014 akan naik 3,33 persen dari tahun lalu sebanyak 18,51 juta ton.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Nov 2014, 15:24 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 15:24 WIB
Difitnah Gunakan Formalin, Puluhan Penjual Jagung di Bima Merugi
(beritadaerah.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kekeringan yang melanda sejumlah wilayah Indonesia mengakibatkan penurunan produksi padi (aram). Sementara produksi jagung dan kedelai justru diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun ini dibanding realisasi 2013.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin memproyeksikan, produksi padi pada akhir 2014 akan mencapai 70,61 juta ton. Jumlah ini turun 0,67 juta ton atau 0,94 persen dari hasil produksi di tahun lalu yang menembus 71,28 juta ton dan 69,06 juta ton di 2012.

Data BPS pun menyebut, luas panen tahun ini akan turun 66,93 ribu hektare (ha) atau minus 0,48 persen. Sementara produktivitas menyusut 0,24 kwintal per ha atau minus 0,47 persen.

"Beberapa daerah di Indonesia memang dilanda kekeringan, tapi tidak seluruh Indonesia," ungkap Suryamin saat Paparan Inflasi Oktober di kantornya, Jakarta, Senin (3/11/2014).

Sementara masih dari data BPS, produksi jagung dan kedelai tengah menunjukkan peningkatan. Suryamin memperkirakan produksi jagung pada 2014 akan naik 3,33 persen dari tahun lalu sebanyak 18,51 juta ton.

"Jadi produksi jagung tahun ini bisa mencapai 19,13 juta ton atau naik 0,62 juta ton. Karena luas panen pun naik 58,72 ribu ha (1,54 persen) serta produktivitas meningkat 0,85 kwintal per ha (1,75 persen)," jelasnya.

Lebih jauh, kata Suryamin, produksi kedelai sampai dengan akhir 2014 bakal terkerek naik 18,12 persen atau 141,34 ribu ton menjadi 921,34 ribu ton. Sedangkan realisasi produksi 2013 sebesar 779,99 ribu ton atau merosot dari 2012 sebesar 843,15 ribu ton kedelai.

Luas panen kedelai meningkat seluas 61,01 ribu ha (11,08 persen) dan produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,90 kwintal per ha atau 6,36 persen. "Kenaikan cukup tinggi karena ada program pemerintah yang menambah area tanam supaya nggak impor dan bisa swasembada," pungkas dia. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya