Bahas Soal UMP, Pemerintah Bakal Datangkan Konsultan Asing

Sofyan Djalil pernah menegur salah satu Gubernur yang mengaku akan menaikkan UMP‎ tanpa mempertimbangkan dari sektor pengusaha.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Nov 2014, 16:38 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2014, 16:38 WIB
Ilustrasi Upah Buruh
Ilustrasi Upah Buruh (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengaku akan membereskan persoalan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang saat ini terus membuat perselisihan antara para pengusaha dengan buruh. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mendatangkan konsultan internasional.

"Kami pemerintah akan panggil konsultan mengenai pengupahan ini dari internasional yang sudah ahli dan malang melintang di beberapa negara-negara maju, karena ini satu hal yang penting‎," kata Sofyan saat berdiskusi dengan Kadin di Menara Kadin, Rabu (5/11/2014).

Terkait UMP, dirinya juga menceritakan pernah menegur salah satu Gubernur yang mengaku akan menaikkan UMP‎ tanpa mempertimbangkan dari sektor pengusaha.

Pentingnya persoalan UMP ini dietegaskannya akan menjadi faktor dasar dalam membangun ekonomi idnonesia melalui sektor industri.

Untuk itu dirinya meminta kepada para pengusaha untuk lebih membicarakan mengenai penetapan UMP tersebut demi menjaga ‎siklus industri wilayah masing-masing.

‎"Upah itu intinya bagaimana upah yang fair ke pekerj kita dan juga pengusaha, sehingga penetapan kebiajakan upah itu yang cukup baik, ga meugikan keduanya," pungkas Sofyan.

Seperti diketahui, sejumlah buruh saat ini masih menuntut kenaikan UMP sebesar 30 persen. Hal itu mempertimbangkan penambahan Komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL)‎ yang diusulkan para buruh dari sebelumnya 60 menjadi 90 komponen. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya