Rusia Lirik Proyek Kereta Api Kalimantan

Rusia dan Indonesia juga akan membahas bidang penanggulangan terorisme internasional

oleh Silvanus Alvin diperbarui 12 Nov 2014, 13:54 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2014, 13:54 WIB
Kilas Indonesia
Ketiga orang anak Panti Asuhan tewas akibat tersambar kereta Api di Pekalongan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima tamu kehormatan, Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia Valentina Matvienko. JK mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan perdagangan antar 2 negara.

"Ini Ketua Dewan Federasi Majelis Rusia, tentu mengunjungi Indonesia untuk meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dengan Rusia. Tentu ini sangat penting karena sejak dulu kita mempunyai hubungan yang baik dengan Rusia, baik secara politik, perdagangan dan juga investasi," tutur JK di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Dalam pertemuan tersebut, Matvienko mengungkapkan Rusia siap menjalin kerja sama dan berinvestasi di Indonesia. Bahkan, wanita paruh baya itu juga berjanji meningkatkan volume perdagangan.

"Kami membahas kesempatan untuk meningkatkan kerjasama perekonomian antar 2 negara, khususnya kami rencanakan untuk meningkat terkait perdagangan antar Rusia-Indonesia sampai 5 miliar dolar Amerika Serikat," imbuhnya.

Selain itu, Matvienko juga meminta agar Rusia dilibatkan dalam pelaksanaan proyek-proyek besar di bidang investasi. Ada beberapa proyek yang diincar Negeri Beruang Merah.

"Khususnya pembangunan jalur kereta api di Kalimantan, dan pembangunan pabrik aluminium di Indonesia. Kerjasama di bidang teknologi canggih, kita juga bahas kesempatan untuk meletakkan sistem satelit Rusia di Indonesia dan juga kesempatan keikutsertaan Rusia dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang pertama," jelas Matvienko.

Bahkan, Rusia dan Indonesia juga akan membahas bidang penanggulangan terorisme internasional. "Baru-baru ini di Jakarta telah selesai persidangan komisi bersama militer teknis antara Rusia dan Indonesia, persidangan ini berhasil baik untuk dorong kerjasama di dua negara," tandas Matvienko.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam forum KTT CEO APEC di Beijing, Senin 10 November lalu mengajak negara-negara lain untuk berinvestasi di Indonesia. Hadir dalam acara itu pemimpin-pemimpin negara, antara lain adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, dan 1,5 ribu pebisnis internasional.

"Indonesia memiliki budget terbatas, karenanya kami menawarkan kesempatan kepada hadirin untuk menanamkan investasinya untuk infrastruktur," kata Jokowi. (Silvanus Alvin/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya