Diduga Sarang Mafia Migas, Petral Segera Diaudit

Pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai Faisal Basri diharapkan dapat mempersempit ruang gerak mafia migas.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Nov 2014, 07:50 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 07:50 WIB
Sudirman Said
(Foto: PT Pindad)

Liputan6.com, Jakarta - Pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai Faisal Basri diharapkan dapat mempersempit ruang gerak mafia migas karena salah satu tugasnya menata ulang seluruh kelembagaan. Perusahaan yang dibidik tim ini adalah PT Pertamina Energy Trading Ltd atau Petral.  

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengungkapkan, Tim Reformasi Tata Kelola Migas bertanggung jawab me-review seluruh kelembagaan dan perusahaan pemegang saham termasuk Petral yang tidak akan lepas dari kajian tim tersebut.

"Petral memerlukan kajian menyeluruh tentang transparansi dan semuanya. Jadi pasti akan mendapat review tentang bagaimana pengeluaran Petral," tegas dia di kantornya, seperti ditulis (17/11/2014).

Petral merupakan anak usaha yang 100 persen sahamnya dimiliki PT Pertamina (Persero). Berbasis di Singapura, tugas Petral melakukan jual beli minyak dari seluruh negara untuk dijual ke Pertamina.

Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soewandi sangat mendukung rencana tersebut. Menurut mantan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian itu, Tim Reformasi Tata Kelola Migas harus melakukan transparansi terhadap seluruh kelembagaan.

"Tim menganalisa dan me-review proses aktivitas bisnis Pertamina dari hulu sampai hilir, termasuk Petral. Jadi akan didalami secara transparan, di-review keberadaannya ataupun proses dalam aktivitas Pertamina secara menyeluruh," pungkas dia. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya