Petral Pasrah Jika Dibubarkan

Saat bertemu dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Bambang juga mengedepankan transparansi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Des 2014, 18:20 WIB
Diterbitkan 17 Des 2014, 18:20 WIB
SPBU Pertamina
SPBU Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi telah melakukan pertemuan perdana dengan pihak Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Pasca pertemuan tersebut, pihak Petral pasrah terhadap apapun keputusan yang akan diambil pemerintah.

Direktur Utama Petral,  Bambang Irianto mengatakan, apapun yang diputuskan oleh pemerintah, anak usaha dari PT Pertamina (Persero) tersebut akan menerimanya. bahkan jika perusahaan tersebut sampai dibubarkan sekalipun.

"Itu kan keputusan pemerintah. Saya hanya pelaksana saja. Pekerja profesional," kata Bamabng, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Bambang pun tak bisa berbuat apa-apa dengan tuduhan yang selama ini ditujukan kepada perusahaan yang ia pimpin. Menurut banyak pengamat, perusahaan yang berkedudukan di Hongkong dan beroperasi di Singapura tersebut tidak transparan.

Padahal sebenarnya, Bambang melanjutkan, Petral selama ini tidak pernah menutupi informasi apapun. Saat bertemu dengan  Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Bambang juga mengedepankan transparansi.

"Silahkan tanya ke Pak Faisal, semua sudah dijelaskan. Terima kasih," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir menambahkan, pihak Petral maupun Pertamina berani melakukan transparansi dengan memberikan berbagai macam data yang diperlukan.

"Apa yang ingin didalami oleh tim reformasi. Iklim kayak gini bagus. Mudah-mudahan data yang disampaikan berguna bagi tim. Untuk menjalankan tata kelola migas yang lebih baik," pungkasnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya