Liputan6.com, Pekanbaru - Keputusan Pemerintah Indonesia menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar, ternyata tak menjamin ketersediannya. Hal ini dapat dilihat dari langkanya premium dan solar di sejumlah SPBU yang ada di Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
Tak hanya di SPBU, kelangkaan juga terjadi di pedagang eceran. Di beberapa lokasi yang masih mempunyai persediaan, pedagang eceran membandrol premium di harga Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per liter.
Salah seorang pedagang BBM eceran di Jalan Lintas Petapahan Pekanbaru, Dasmiati menjelaskan, dirinya menjual premium dengan harga Rp 20 ribu per liter karena BBM tersebut merupakan stok sebelum pemerintah menurunkan harganya.
"Ini stok lama sewaktu harganya masih Rp 8.500 per liter. Karena susah mendapatkannya di SPBU dan banyak yang nyari, harganya dinaikkan. Ini kesempatan bagi kami," katanya ditemui wartawan di jalan tersebut, Senin (05/01/2014).
Pedagang ini membantah kalau dirinya menimbun premium menjelang penurunanan harganya. Namun ia tak menampik, kalau ada prediksi akan terjadi kelangkaan begitu harganya turun.
"Saya sudah lama menjadi pengecer. Dan setiap terjadi perubahan premium ataupun solar, selalu ada kelangkaan. Keadaan ini biasanya dimanfaatkan pengecer menaikkan harga, karena di SPBU stoknya kosong," jelas Dasmiati.
Pantauan wartawan, kelangkaan terjadi di SPBU Jalan Air Hitam, sebelum terminal AKAP, SPBU Bangkinang, Air Tiris, Salo dan Rantau Merangin Kecamatan Kuok. Beberapa SPBU tersebut hanya menjual solar.
Seorang warga Bangkinang, Andre mengungkapkan, dirinya sangat sulit mendapatkan premium di Kota Bangkinang, baik di SPBU maupun di pedagang eceran.
Kondisi ini membuat dirinya tak keluar rumah, karena ia takut mobilnya kehabisan bahan bakar dan sulit menemukan premuim.
"Kami juga pernah membeli premium dengan harga Rp 15 ribu per liter di Kecamatan Bangkinang dan hal tersebut terpaksa kami beli,” terangnya.
Ander mengaku heran dengan kondisi ini, apalagi harga premuim sudah diturunkan pemerintah. "Seharusnya tak terjadi kelangkaan karena harganya sudah turun. Pemerintah diharap mengatasi masalah ini, jangan sampai berlarut," ucapnya.
Pernyataan yang sama juga disampaikan warga Kuok, Rudi. Dia menerangkan, sudah empat hari terahkir beberapa SPBU di Kampar kehabisan premium.
"Kelangkaan tersebut membuat warga gelisah, karena tidak bisa berpegian kerja kerana sepeda motor kehabisan minyak. Kelangkaan juga terjadi di pedagang eceran. Sabtu (03/01/2014) malam, minyak sempat datang di beberapa SPBU, tetapi tidak bertahan lama dan diserbu oleh masyarakat untuk mendapatkan premium," pungkas Rudi. (M Syukur/Gdn)
Harga Premium Eceran di Pekanbaru Sentuh Rp 20.000 per Liter
Pedagang BBM eceran membantah kalau dirinya menimbun premium menjelang penurunanan harganya.
diperbarui 05 Jan 2015, 14:26 WIBDiterbitkan 05 Jan 2015, 14:26 WIB
Advertisement
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Tanda Pasanganmu Bosan dengan Hubungan, Segera Atasi Sebelum Terlambat
Ma’ruf Amin Minta TNI Kawal Transisi Pemerintah Secara Aman dan Damai
Sambut HUT TNI 2024, Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi
Rail Clinic KAI Berikan Layanan Kesehatan Gratis di Lampung
VIDEO: Tiga Waktu yang Dilarang untuk Mandi, Mitos atau Fakta?
iOS 18.0.1 Hadir! Perbaiki Bug iPhone 16 dan Persiapan Sambut Apple Intelligence
Top 3 Berita Bola: Ada Pemain Manchester United yang Pilih Hengkang usai 20 Menit Dilatih Erik ten Hag
Doa Ziarah Kubur yang Diajarkan Rasulullah SAW, Simak Hukum dan Adab-adabnya
Anak Politisi Berbondong-bondong Jadi Anggota DPR, Pandji Pragiwaksono Lempar Sindiran ke Jokowi
Modernitas dan Elegansi Liliana Lim yang Tak Lekang Waktu di Langham Fashion Soiree
Hasil MotoGP Jepang 2024: Marc Marquez Jadi Korban Drama Detik-Detik Akhir, Pedro Acosta Rebut Pole Position Perdana
Jokowi di HUT ke-79 TNI: Terima Kasih Telah Dukung Tugas Saya Selama 10 tahun