Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melakukan penetrasi pasar Bahan Bakar Gas (BBG) produk liquefied gas for vehicle (Vi-Gas) ke pasar Jawa bagian Tengah. Ini dimulai dengan peresmian dua SPB Vi-Gas di Semarang dan Yogyakarta pada Kamis (8/1/2015) ini.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, dengan peresmian kedua SPB Vi-Gas yang masing-masing berlokasi di Jalan Sultan Agung, Semarang dan Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta tersebut, kini Pertamina telah efektif mengoperasikan sebanyak 18 SPB Vi-Gas.
"12 unit beroperasi di DKI Jakarta, 3 unit di Bali, dan 1 unit di Bandung, Jawa Barat," kata Dwi, di Jakarta.
Menurutnya, dengan pembangunan SPB Vi-Gas di Semarang dan Yogyakarta ini akan membuka pintu pasar Vi-Gas bagi Pertamina di Jawa bagian Tengah sekaligus mendukung program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar gas di sektor transportasi yang digalakkan oleh pemerintah.
"Konsumsi solar dan premium di Jawa Tengah dan Yogyakarta kini mencapai sekitar 5,8 juta kilo liter (kl) sehingga ini menjadi titik potensial bagi upaya pemasyarakatan dan pemasaran Vi-Gas di wilayah ini,” terang Dwi.
SPB Vi-Gas di Semarang dan Yogyakarta masing-masing memiliki kapasitas penyimpanan sebanyak 6 Metrik Ton (mt) atau setara dengan 11.800 liter setara premium.
Jika digunakan untuk pengisian Vi-Gas angkutan umum, maka dengan kapasitas tersebut mampu mengisi sekitar 500 unit kendaraan per hari.
"Pertamina akan terus fokus mengembangkan bisnis gas, termasuk Vi-Gas di dalamnya dengan melakukan pembangunan infrastruktur dan outlet lebih banyak agar memudahkan masyarakat menjangkau bahan bakar yang ramah lingkungan tersebut," tutur dia.
Selain dua lokasi tersebut, saat ini Pertamina juga tengah menyelesaikan pembangunan SPB Vi-Gas serupa yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah, dan Surabaya, Jawa Timur.
“Setelah ini kami akan bergerak ke Solo dan Surabaya yang juga memiliki potensi penggunaan bahan bakar gas di sektor transportasi. SPB Vi-Gas di kedua kota tersebut kami targetkan beroperasi pada awal tahun ini juga," pungkasnya. (Pew/Nrm)