Liputan6.com, Jakarta- Pemerintah menargetkan penerimaan devisa negara dari hasil pertambangan komoditas emas sekitar US$ 3 miliar atau setara Rp 37,9 triliun (kurs: Rp 12.644 per dolar AS) pada 2015.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementeria Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar mengatakan, target produksi emas tahun ini, angkanya tidak jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu sebesar 69.361 kilogram (Kg).
"Tidak jauh beda sama produksi 2014 sekitar 60 kg," kata Sukhyar, di Jakarta, Jumat (9/1/2014).
Menurut Sukhyar, jika produksi tersebut terealisasi dan dieskpor maka pendapatan negara dari devisa ekspor emas mencapai sekitar US$ 3 miliar. Namun ia mengkhawatirkan harga emas kembali jatuh tahun ini.
"kalau devisa emas kali lima saja, hasilnya US$ 3 miliar. Harga juga lagi jatuh," ungkap Sukhyar.
Sebelumnya Sukhyar menuturkan, produksi emas 2014 mencapai 69.361 kg. Produksi emas 2014 tersebut disumbang dari perusahaan tambang pemegang Kontrak Karya PT Freeport Indonesia, PT Aneka Tambang, G-Resouce dan PT Agincourt.
Sukhyar menambahkan, untuk produksi konsterat tembaga pada 2014 mencapai 1.844.203 ton, sedangkan produksi perak mencapai 226.989 kg.
"Kalau tembaga Freeport dan Newmont Nusa Tenggara," tutup Sukhyar. (Pew/Ndw)
RI Bidik Rp 37,9 Triliun dari Keruk Emas Tahun Ini
Pemerintah menargetkan penerimaan devisa dari pertambangan komoditas emas sekitar US$ 3 miliar atau setara Rp 37,9 triliun pada 2015.
diperbarui 09 Jan 2015, 09:49 WIBDiterbitkan 09 Jan 2015, 09:49 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dikabarkan Akan Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia, Ini Statistik Mitchel Bakker saat Lille melawan Liverpool di Liga Champions
Apa Itu Leap Day: Fenomena Kalender yang Unik dan Menarik
Tata Cara Mandi Wajib Haid yang Benar Menurut Islam
Pemain Serba Bisa di Timnas Indonesia Jadi Senjata Ampuh Kluivert untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Ini Syarat Gedung Bertingkat yang Penuhi Standar Keselamatan Kebakaran
Cara Menghilangkan Watermark TikTok: Panduan Lengkap
Bahaya Skincare Bermerkuri dan Ciri-Cirinya, Bisa Tingkatkan Risiko Kanker
Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Belakangan Bermasalah dengan Amerika
Harta Mayor Teddy Tembus Rp 15,3 Miliar, Punya Tanah di 3 Kota dan Tak Ada Utang
Posisi Nathan Tjoe-A-On di Timnas Indonesia era Patrick Kluivert Terancam, Apa Penyebabnya?
Kekurangan Personel, Gulkarmat Jakarta Bakal Cari Relawan Damkar di Setiap Kelurahan
Cara Menghapus Background Foto dengan Mudah dan Cepat