Nelayan Keluhkan Pencabutan BBM Subsidi untuk Kapal 30 GT

Dengan pembatasan BBM subsidi, biaya operasional nelayan meningkat drastis.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Jan 2015, 13:38 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2015, 13:38 WIB
BBM Langka, Harga Ikan Laut Melonjak
Nelayan Pelabuhan Muara Baru mengeluhkan langkanya BBM, Jakarta, Kamis (28/8/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) meminta Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Pudjiastuti untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh kapal nelayan berbendera Indonesia.

Ketua Umum Himpunan Nelayan SeIuruh Indonesia (HNSI), Yusuf Solihin mengatakan, kebijakan pemerintah melarang kapal di atas 30 GT memakai BBM subsidi membuat penghasilan nelayan kecil turun. Hal itu lantaran dari kapal-kapal tersebut, ada sistem bagi hasil untuk nelayan kecil.

"Bahwa kebijakan BBM subsidi diberikan kapal-kapal seluruh berbendera Indonesia, karena ada nelayan yang mengadukan nasibnya dengan bagi hasil," kata dia di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Dia menuturkan, dengan pembatasan BBM subsidi tersebut biaya operasional nelayan meningkat drastis.

"Ketika nelayan membeli BBM non subsidi,  biaya operasional 50-60 persen akan lebih besar. Sehingga pendapatan nelayan akan lebih kecil," lanjutnya.

Selain meminta tetap menerapkan subsidi BBM, dia juga meminta pemerintah mengguyurkan subsidi untuk nelayan budidaya. Selama ini, nelayan budidaya belum menerima subsidi.

Kondisi itu berbeda dengan para petani yang mendapat jatah jor-joran subsidi seperti pemberian pupuk.

"Untuk subsidi nelayan budidaya, subsidi pakan, benih, obat-obatan untuk perikanan, karena kami tidak mau dianaktirikan," tandas dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya