Liputan6.com, Jakarta - Dalam rapat kerja pembahasan asumsi ekonomi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, DPR menagih janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencetak target pertumbuhan ekonomi 7 persen sampai 8 persen setiap tahun. Sementara pemerintah mematok asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5,8 persen di 2015.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi XI DPR, Evi Zainal Abidin dari Fraksi Demokrat saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1/2015) malam. Dia memandang, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,8 persen merupakan angka berani yang ditargetkan pemerintah di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Lebih jauh dijelaskannya, IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,8 persen menjadi 3,5 persen. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran termasuk ekonomi negara berkembang, khususnya Indonesia.
"Angka ini jika melihat kondisi yang ada sekarang, adalah angka yang berani. Tapi kalau bukan berani, berarti bukan kabinet kerja namanya. Jadi target pertumbuhan ekonomi nggak ada koreksi dari fraksi kami tetap 5,8 persen. Kami setuju," tegasnya.
Namun dia mengaku teringat janji Presiden Jokowi saat menggambar gemborkan pertumbuhan ekonomi yang bisa dicetak 7 persen sampai 8 persen per tahun. Bahkan diharapkan tembus dua digit. "Sebenarnya Fraksi kami berharap angka pertumbuhan ekonomi lebih tinggi sesuai janji kampanye lalu 7 persen-8 persen, dan pernah terucap dua digit," jelas dia.
Evi berharap, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen dapat terealisasi di tahun ini diiringi penurunan tingkat pengangguran, penciptaan lapangan kerja. "Kami nggak ingin angka pertumbuhan ini untuk gagah-gagahan, karena ini pertumbuhan ekonomi ini adalah presentasi terciptanya lapangan kerja baru untuk rakyat. Tapi kami tetap berharap pada Kabinet Kerja, dunia boleh pesimis tapi Indonesia nggak boleh," tukasnya. (Fik/Gdn)
Debat Pertumbuhan Ekonomi RI, DPR Tagih Janji Kampanye Jokowi
DPR berharap, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen dapat terealisasi di tahun ini diiringi penurunan tingkat pengangguran.
diperbarui 26 Jan 2015, 21:59 WIBDiterbitkan 26 Jan 2015, 21:59 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rahasia Mengolah Kikil Agar Tetap Lezat dan Tidak Lengket
Buah Favorit untuk Diet yang Efektif dan Menyenangkan
Ais PKB Sebut OTT Instrumen yang Masih Diperlukan untuk Pemberantasan Korupsi
Profil Paslon Cagub dan Cawagub Sulawesi Barat 2024, Berikut Partai Pengusungnya
Ide Menu Ayam Diet Rumahan yang Mudah dan Menggugah Selera
Trauma Tragedi Banjir Lumpuhkan Pantura, PUPR Bangun Kolam Retensi di Kudus Rp370 Miliar
Sudah Taubat tapi Maksiat Lagi, Apa Allah Bakal Mengampuni? Ini Kata Habib Novel dan UAS
Pihak Tom Lembong Yakin Menang Praperadilan Lawan Kejagung
Profil Paslon Pilgub Sulawesi Tengah 2024, Berikut Riwayat Pendidikannya
Para Astronom Temukan Terowongan Antar Bintang di Konstelasi Centaurus
4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga, Bagaimana dengan Anda?
Inovasi Kejati NTT Lindungi Guru dari Kriminalisasi melalui Program Jaga Guru