Liputan6.com, Jakarta - Social media memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap Personal Brand seseorang. Bahkan dapat mencerminkan kepribadian si pemilik akun social media, baik itu dari facebook, twitter, path maupun instagram.
"Secara disadari atau tidak social media sangat berpengaruh. Kalau komentar kita negatif mulu orang bisa menilai, orang ini pesimistif, negatif thinking, mulutnya pahit, dan sulit untuk melihat kebaikan di sekitarnya," kata Becky Tumewu saat ditemui Liputan6.com di sekolah TALKinc di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Begitu juga sebaliknya, jika orang tersebut berkomentar positif, kreatif dan menunjukkan kasih sayangnya, Becky, mengatakan orang tersebut akan memiliki Personal Branding yang positif.
Advertisement
"Jadi social media harus juga diperhatikan karena dia dapat menjadi alat untuk membantu kita dalam memperkuat Personal Branding," jelas Becky.
Pembangunan Personal Branding memerlukan waktu yang cukup panjang, dikarenakan menyangkut dengan kepercayaan orang lain. Dalam prosesnya, persistensi dan konsistensi menjadi suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan
"Kalau menjalankan Personal Branding yang baik itu adalah konsisten. Sepanjang kita menjalani hidup, kita harus konsisten, bersikap cerdas dan pintar," pesan Becky.
Agar tidak menyulitkan Personal Branding, Becky menyarankan supaya menghindari sikap ambigu atau sikap yang berlawanan. "Kuncinya konsistensi dan what's you see, what's you get, tidak ada double understanding (lain di depan lain di belakang)," tambah Becky.
"Personal Brand adalah suatu kesan yang berkaitan dengan nilai, keahlian, perilaku, maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dengan tujuan menampilkan citra dirinya."
Personal branding sangat perlu untuk dilakukan agar keberadaan kita bisa lebih mudah dikenali dan diingat sebagai seseorang yang mempunyai karakter tertentu. Personal branding adalah persepsi atau citra seorang di mata orang lain.
Selengkapnya baca buku Personal Branding-Inc. (Adv)